By Christie Damayanti
Prolog :
Aku termasuk sering ke Amerika. Ketika pertama kali aku kesana tahun 1982 lalu, aku masih kelas 1 SMP. Waktu itu di airport Los Angeles, ada seorang tua, kakek berambut putih dituntun oleh seekor Golden Retriever cantik berwarna coklat, mendatangiku.
Mulanya, aku keheranan, mau apa kakek itu mendatangiku. Awalnya aku sedikit ketakutan dan mencari papaku, tetapi papaku bercerita ketika si kakek tua itu menyalamiku, berkata dengan ramah dan sopan.
Beliau bercerita tentang zamannya beliau tugas di medan perang, entah dimana, dan papaku mendengarkannya, dan menambahkannya dalam bahasa Indonesia untukku.
Si kakek tua itu sama sekali tidak meminta uang kepada kami, tetapi beliau memebang kaleng cukup besar seperti celengan, sesekali kaleng itu diletakkan di jalanan jika beliau merasa cape dan si Golden Retriever nya menggoyang-goyangkan ekornya dan menciumi si kakek majikannya …..
Ternyata si kakek tua adalah seorang veteran Amerika. Dan aku lupa, mengapa beliau menggelandang dan meminta uang ke orang-orang, walau ke kami, beliau tidak memintanya. Entahlah … tetapi aku memasukkan 1 Dollar ku yang pertama, untuk si kakek tua, kedalam kaleng celengannya.
***
Penyandang Cacat Veteran Amerika, atau DAV, adalah sebuah organisasi disewa oleh Kongres Amerika Serikat untuk veteran militer cacat dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang membantu mereka dan keluarga mereka melalui berbagai cara. Saat ini memiliki hampir 1,3 juta anggota.
Mereka biasanya bertempur untuk Amerika di Perang Dunia I, dan ternyata dukungn pemerintah tidak terlalu penuh, sehingga mereka membentuk badan atau serikat untuk saling berinteraksi serta saling menolong. Para veteran itu banyak yang menjadi terbatas, disabilitas, tuna netra, sakit mental dan hidup di aas kursi roda.
Sejarah pun berproses, sampai akhirnya pemerintah Amerika menjadikan mereka sebagai warga negara yang tetap menjadi aset bangsa, dengan membentuk organisasi “The Disabled American Veterans Organization”, dengan fasilitas yang benar-benar dijamin oleh pemerintah.