By Christie Damayanti
[caption id="attachment_169062" align="aligncenter" width="640" caption="Illustrasi dari Google"][/caption]
Makanan apa lagi yang aku akan sajikan disini? Ya, aku memang suka wisata kuliner. Banyak hewan juga aku cicipi dengan masakan2 khas daerah masing2. Salah satunya adalah hewan ubur-ubur. Mungkin, belum banyak yang mengetahui bahwa ubur-ubur bisa dimakan. Ubur-ubur memang seekor hewan laut, tidak terlalu besar dan sering 'bisa' atau rancunnya membuat badan gatal2, jika kita bermain di laut. Ubur-ubur banyak sekali jenisnya, dan hanya beberapa jenis yang dapat dikonsumsi sebagai salah satu makanan eksotis.
Seperti Haisom ( lihat tulisanku 'Haisom' : Tubuhnya Gurih dan Lembut di Mulut ) , ubur-ubur harus di olah dengan benar untuk tidak membuat gatal2. Ubur-ubur bukan sebagai makanan utama, tetapi sebagai makanan pembuka. Biasanya, ubur-ubur dingin, sebagai salad dengan saus 'Thausand Island' atai ubur-ubur dimasak dengan tubuh dibalur dengan biji wijen. Makanan pembuka bisa menjadi 'pembuka' yang sangat memanjakan selera .....
Ubur-ubur sebagai 'salad' dengan dibaluri saus Thausand Island ..... hmmmm, yummy .....
Ada lagi dengan memasak ubur-ubur dan di dinginkan, dibaluiri dengan biji dan minyak wijen dan diatasnya ditaburi potongan2 cabai dan timun, seperti salad, dan ditambah dengan sedikit kecap asin ..... Selain itu, ubur-ubur jenis yang lain, berupa gundukan warna putih, seperti jamur dan juga seperti mie. Di mulut, rasanya kenyal dan sama sekali tidak berbau amis. Rasanya asin, asam dan sedikit gurih, apa lagi disantap dengan saus bumbu favorite dari restauran2 China besar.
Jenis2 salad ubur-ubur dengan bumbu dan biji wijen, gurih sekali .....
Banyak restaurann menghidahkan ubur-ubur sebagai acar, mendampingin berjenis2 daging panggang, sehingga jika kita sudah agak 'eneg' dengan daging panggang itu, kita langsung bisa mencomot ubur-ubur, sehingga mulut kita segar kembali ..... memang menggugah selera .....