By Christie Damayanti
[caption id="attachment_175004" align="aligncenter" width="625" caption="Illustrasi - dropthebeatonik.blogspot.com"][/caption]
Capai sekali setelah aku berjalan menyusuri Sungai Seine, di Paris sore itu ( lihat tulisanku Sepanjang Sungai Seine yang Romantis ..... ). Di sebuah ujung kota, aku sedikit berbelok untuk bertemu dengan seorang teman lama yang sekarang tinggal di Paris setelah dia menikah dengan sorang lelaki Perancis. Temanku bernama Maria. Dia tinggal bersebelahan dengan sebuah gedung yang sangat modern, yang bertolak belakang dengan suasana kota Paris dengan bangunan2 tuanya yang cantik ......
Ya, 'The Pompidou Centre', adalah sebuah bangunan modern , didesain oleh seorang arsitek kebangsaan Itali, Renzo Piano dengan Richard Rogers. Bangunan ini merupakan museum dan Pusat Budaya, merupakan gagasan Presiden Georges Pompidou, yang memang ingin menciptakan sebuah lembaga kebudayaan asli di jantung kota Paris, yang benar2 terfokus pada penciptaan modern serta konteporer, dimana seni visual akan banyak terdapat disini, seperti teater, musik, bioskop, sastra dan beberapa aliran seni modern dunia.
Konsep arsitektural 'The Pompidou Centre', dengan sebuah bangunan modern yang transparent serta fasilitas ME-nya ada di luar bangunan.
Arsitekturnya melambangkan abad-20, dan bangunan ini pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1977. Tahun 1997 direnonasi sampai tahun 1999 dan dibuka untuk umum 1 Januari 2000, yang melambangkan pergantian abad dari abad-19 ke abad-20. Data statistic Paris mengatakan bahwa sekitar 6 juta orang melewai pintu masuk Pompidou setiap tahun dan total ebih dari 190 juta pengunjung pada 30 tahun keberadaannya.
'The Pompidou Centre' di tengah2 bangunan tua kota Paris
Pantas! Benar2 pantas jika banyak orang di seluruh dunia ingin melihat bangunan cantik tersebut. Walau bangunan ini ditengah2 bangunan2 tua kota Paris, tidak menjadi masalah ketika bangunan modern tersebut merupakan 'fokus of interest' di daerah ini, salah satu daerah jantung kota Paris.