By Christie Damayanti
Esplanade – Theatres on the Bay adalah salah satu icon negara Singapura. Letaknya persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park. Ini adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia, dibuka resmi pada tanggal 12 Oktober 2002.
Di tahun 1992, terpilih sebuah tim yang terdiri dari perusahaan lokal terkenal DP Architects (Singapura) dan Michael Wilford & Partners (Inggris) untuk memulai pekerjaan pembangunan pusat seni tersebut. Untuk mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni ini akhirnya dinamakan Esplanade – Theatres on the Bay.
Esplanade bertujuan untuk menjadi pusat seni pertunjukan bagi semua kalangan, dan program-programnya menjangkau ke ragam audiens yang luas. Susunan programnya mencakup segala genre, termasuk musik, tari, teater dan seni visual, dengan fokus khusus pada budaya Asia.
Saat ini, icon arsitektur dengan rangka kembarnya yang unik ini berlokasi di dalam distrik pemerintahan Singapura, tepat di tepi Marina Bay di mulut Singapore River. Esplanade terdiri dari dua ruangan besar: sebuah teater dengan 2.000 kursi dan Concert Hall dengan 1.600 kursi, dan dilengkapi dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar ruang serta sebuah mal. Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang dengan bahan kaca, untuk memberi kesan terbuka. Agar pusat seni tetap dingin di suhu tropis, lebih dari 7.000 keping penahan matahari dari aluminium bersama dengan rangka penutup berlapis glazur ganda dipasang pada rangka penopang baja untuk membentuk penutup yang menjadikan pusat seni ini sebuah ikon arsitektur mempesona, di depan cakrawala kota Singapura. Penutup berbentuk duri itu akhirnya menjadi nama sebutan yang populer berdasarkan buah favorit masyarakat lokal, Durian.
Konsep bangunan ini, ada yg mengatakan menyerupai sepasang mata facet belalang dengan ide kelopak terbuka sebagai bukaan terhadap cahaya, bila diperlukan.
Esplanade Theatre terletak di tepi teluk, berdekatan dengan tempat wisata Merion. Fungsi Esplanade Theatre adalah sebagai wadah warga Singapore dalam berkesenian. Oleh sebab itu, semua elemen pendukung dari bangunan ini merupakan karya seni yang luar biasa.
Entrace dari underground ( City Link ), sepanjang diding dihiasi dengan art work.
Artwork sepanjang koridor MRT menuju Esplanade Theatre
Bagian main entrance di luar bangunan, berupa plaza yang cukup luas dengan pendukung berupa landscape & water feature dengan beberapa elemen estetika.
Kolam reflecting dengan konsep sama tinggi dengan plaza & air yang tenang, membuat suasana menjadi nyaman. Terdapat lampu hias dengan special lighting berbentuk bola yang diletakkan secara acak.
Esplanade Outdoor Theatre, menghadap langsung Marina Bay dan memiliki panjang sekitar 300m, theatre outdoor ini memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 450 hingga 600 (berdiri) orang. Tempat ini sering dijadikan tempat pertunjukan dari berbagai aliran musik hingga tari-tarian dan juga seni theatre yang bisa kita tonton sambil menikmati suasana laut yang menyegarkan dan juga pemandangan yang menakjubkan.
Salah satu yang dipamerkan sebagai obyek seni.
Dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat tinggi di kota Singapura, termasuk lantai Swissotel 70 ( The Stamford ) Â , Esplanade ini juga dirancang untuk dilihat dari atas.
Coba lihat dari atas ( siang hari dan malam hari, dari lantai 6, hotel The Stamfort ), luar biasa bukan? Hotel dimana aku menginap, berada 1 blok dari Esplanade. Esplanade seperti 2 buah durian, atau seperti mata serangga / mata faucet, yang mempunyai fungsi untuk cahaya.
Sejak awal, konsultan2 yg mendesain Esplanade, bekerja sama dengan organisasi-organisasi seni pertunjukan Singapura untuk memastikan bahwa Esplanade akan mengakomodasi berbagai macam seni pertunjukan, baik Timur dan Barat, serta presentasi multimedia yang paling maju.
Sementara tempat masih cukup banyak Barat dalam desain, ada karakteristik khas Asia, yaitu teater indoor dan outdoor.
Tempat untuk bersantai adalah suatu tempat yg mencerminkan kinerja Asia. Ada tempat untuk makan dan minum di Esplanade Mall.
Para konsultan yg tergabung dalam desain Esplanade, mengembangkan tiga perangkat utama di Concert Hall untuk membuat beberapa akustik yang paling fleksibel di dunia.
Suatu konsep yg luar biasa, memang tercipta untuk Esplanade. Memang benar, unsur2 barat tetap mendominasi untuk arsitektur Esplanade. Tapi, tidak bisa dipungkiri, konsep arsitektur ini menjadi icon Singapura. Dan Singapura terdiri dari banyak ragam budaya dunia : Melayu, China, India, Inggris dan sebagainya. Sangat wajar, Esplanade menjadi 'ciri khas' bagi banyak budaya. Yg pasti, buah durian adalah konsep yg sanagt 'pas' untuk memadukan unsur2 budaya itu. Ini adalah salah satu arsitektur dunia yg sangat aku suka .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H