By Christie Damayanti
[caption id="attachment_84687" align="aligncenter" width="600" caption="Hunian warga miskin kian terdesak di sekitar jalur kereta api di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/4). Urbanisasi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan sehingga menimbulkan persoalan terkait polusi, budaya, lingkungan permukiman, serta kejahatan/Admin (KOMPAS/AGUS SUSANTO ) "][/caption] Pembangunan perumahan dan pemukiman di perkotaan, dalam wujud rumah susun, rumah sederhana dan rumah sangat sederhana, adalah salah satu prioritas Jakarta.Dan meskipun program pengentasan kemiskinan ini sudah dioperasionalkan, tetapi masih perlu dipertajam dan diperluas lagi. Sasaran utamanya, agar dapat makin merata dan menjangkau masyarakat yg memerlukannya, dengan senantiasa memperhatikan Rencana Tata Ruang dan keterkaitan serta keterpaduan dengan lingkungan social disekitarnya.
Perbedaan percepatan pertumbuhan ekonomi dan perbedaan penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas telah menyabakan tingginya arus urbanisasi yg membebani Jakarta, yg pada gilirannya mengakibatkan pertabahan jumlah penduduk di daerah perkotaan yg pesat.
Sedangkan rendahnya daya jangkau masyarakat untuk menghuni rumah yg layak, telah menjadi penyebab didudukinya tanah2 secara illegal. Mereka menghuni, menduduki, menguasai tanah yg belum dimanfaatkan pemiliknya dan bermuara kedalam keadaan permukiman yg kumuh dan tidah teratur.
Untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yg bertempat tinggal di perumahan dan pemukiman kumuh tersebut, perlu terus dilakukan penanganan secara terpadu. Pembangunan perumahan dan pemukiman, mencangkup 3 kegiatan :
1.Revitalisasi kawasan
2.Pembangunan baru
3.Pembangunan khusus yg bertumpu pada aspek : manusia, usaha dan lingkungannya
Diharapkan, terjadi kemantapan pembangunan yg kelak lebih menjamin kesinambungan dan keberhasilan program peniadaan perumahan dan pemukiman kumuh.
Menata simbol2 kekumuhan
Fasilitas umum adalah symbol kekumuhan warga dan lingkungan, dinilai sebagai limbah domestic sumber pencemaran penurunan kualitas air sungai, melainkan juga terkait dengan harkat, derajad dan warga setempat yg dapat merusak gambaran citra Jakarta sebagai ibu kota.
Jamban di bantaran sungai dan ‘membersihkan diri’ ….. Astaga ….. bagaimana warga tidak sakit ???
Soal jamban ( sering terlihat di bantaran kali ), menjadi masalah serius. Fasilitas umum ini bukan lagi dianggap tak layak eksistensinya, malah sudak dianggap sebagai simbol2 kekumuhan. Juga diindikasikan sumber petaka dan penyakit. Program pengalihan adalah dengan sistim pengolahan air limbah rumah tangga yg ber-septik tank. Model pengendalian air kotor yg dianggap lebih layak.
[caption id="attachment_84668" align="aligncenter" width="261" caption="Program MCK umum di Petojo"]
Budaya jamban ke budaya septic tank tidak mungkin tuntas tanpa kepedulian kelompok2 masyarakat, yg utamanya berprogram hidup bersih dan sehat serta menaruh kepedulian lingkungan.
Penelitian UNICEF, hingga saat ini penyakit diare dan cacingan terutama menimpa anak2, menjadi masalah besar, karena tidak digunakannya air bersih dan jamban yg memadahi.
[caption id="attachment_84671" align="aligncenter" width="300" caption="Konsep septic tank sederhana "]
Rencana Induk / masterplan penanganan air limbah di Jakarta, terutama mewujdkan penangan limbah dengan sistim terpusat / sewerage system.
Konsep septic tank modern ( Biotech ), dengan teknologi mendaur ulang air untuk kebutuhan yang lain.
Terdapat 2 aspek untuk melaksanakan perbaikan lingkungan :
1.Menurunkan beban pencemaran sampai pada nilai ambang batas sesuai yg ditentukan
2.Memelihara stabilnya nilai ambang batas sesuai dengan standard baku mutu yg ditetapkan
Sistim pengolahan air limbah yg ada di daerah pemukiman umumnya memakai septic tank yg mengolah air limbah wc, sedangkan iar limbah dari dapur, kamar mandi dan lainnya dibuang langsung ke saluran umum. Artinya, menjadi beban kota Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H