By Christie Damayanti
[caption id="attachment_134557" align="aligncenter" width="650" caption="blogspot.com"][/caption]
Puncak Mahameru. Aku teringat tentang puncak Mahameru, dengan cerita2 pewayangan. Dulu aku adalah pencinta buku tentang pewayangan : Mahabarata, Baratayudha, Pendawa Seda, Parikesit dan Prabu Udayana, sebuah cerita tentang keluarga Pendawa dan Korawa, ketika teman2ku membaca komik Superman, Spiderman dan tokoh2 luar Indonesia. Orang tuaku membelikan banyak buku2 cerita tentang itu, bukan hanya tentang keluarga Pandawa, tetapi juga yang lain, seperti kisah Ramayana atau Panji Semirang.
Gunung Semeru adalah merupakam gunung tertinggi di pulau Jawa, dan tampaknya gunung ini masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. 'Kembaran'nya adalah Gunung Bromo. Aku tidak ingin menulis tentang misterinya. Aku ingin menulis tentang sisi lain gunung ini. Sedikit banyak, mungkin beberapa bukan yang ada di sana, tetapi pikiranku terusik ketika Kompasiana menurunkan lomba 'cincin api', dan salah satunya adalah gunung Semeru dengan puncak Mahameru-nya ini.
Alkisah .....
[caption id="attachment_134558" align="aligncenter" width="581" caption="pandawa-lima.com"][/caption]
Dari kiri - kanan : Sadewa, Nakula, Arjuna, Yudistira, Bima.
Setelah cucu Arjuna, Parikesit, salah satu keluarga Pandawa dinobatkan menjadi Raja Hastina, keluarga Pandawa - Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa - ingin mendaki puncak Mahameru, untuk menuju Swarga Loka, dengan membawa Drupadi, istri Yudistira dan seekor anjingnya, yaitu seekor anjing berbulu putih bersih bagai salju dengan mata yang selalu bersinar terang. Kelima Pandawa dan Drupadi dan anjingnya terus berjalan, makin tinggi ... dan udara semakin tipis, angin semakin bertiup kencang dan salju mulai bertebaran.
[caption id="attachment_134559" align="aligncenter" width="593" caption="epod.usra.edu"][/caption]
Gunung tertinggi di pulau Jawa. Aku membayangkan, Pandawa lima mendaki menuju Puncak Mahameru menuju Swarga Loka.
Drupadi meninggal di pangkuan suaminya, Yudistira, ketika jalan ke puncak Mahameru semakin menanjak, diiuki oleh adik kembar terkecil Pandawa, yaitu Nakula dan Sadewa. Suatu kesombongan yang selalu ada dalam hati Nakula dan Sadewa, bahwa mereka selalu merasa yang paling lincah dan cakap diantara kelima Pandawa. Arjuna, adik ke-3 Pandawa yang sangat besar dan merasa paling pintar dan paling sakti, ternyata juga meninggal ketika anging dingin merayapi tubuhnya.