By Christie Damayanti Membaca Kompas pagi ini, “Pembangunan Jakarta Tanpa Payung Hukum”, aku tersenyum. Kata Kompas, ‘rencana reklamasi panta utara Jakarta dinilai controversial karena sudah ditolak oleh Kementrian Lingkungan Hidup’, menambah senyuman ku ….. Beberapa pengembang di pantai utara Jakarta, sepertinya sudah mengantongi ijin untuk menguruk tanah dan ‘memperluas’ Jakaarta. Ide seperti itu sebenarknya layak dipertimbangkan. Apalagi, Jakarta memang tidak mencukupi lagi untuk banyak area, seperti untuk tempat tinggal atau area rekreasi. Bisa dilihat reklamasi Singapore. Adalah sebuah Negara pulau yg membutuhkan tempat bagi warganya. Satu2nya jalan adalah REKLAMASI. Reklamasi Singapore Tetapi, apakah kita sudah memikirkan dampak2 dan akibat2nya ? Bahwa reklamasi adalah suatu sistim untuk memperluas tanah dengan menguruk pantai / laut. Tanah, pantai dan laut adalah sistim alam. TUHAN sudah menciptakan segalanya yg terbaik untuk manusia. Bila kita ‘mengutak-utik alam’ pastilah ada dampak dan resikonya. Dulu,sewaktu aku kuliah, ayahku sudah sering mengatakan bahwa ‘reklamasi’ sebenarnya tidak dianjurkan. Karena apa ? Coba kita lihat : Arti reklamasi sendiri adalah ‘to re-claim’ untuk menjadikan tanah’ pekerjaan memperoleh tanah. Sedangkan secara ilmu alam, dan ilmu teknik pantai, reklamasi adalah suatu usaha memanfaatkan kawasan yg relative tidak berguna dimana tempatnya berair untuk dijadikan lahan berguna secara dikeringkan.
Buat seorang arsitek yg bukan apa2 seperti aku, aku hanya ingin kota Jakarta khususnya, bisa ‘dipertahankan’ kelestariannya untuk generasi yang akan datang. Sekarang ini, aku dengan seperbagian arsitek2 dan perencana2 kota mengembangkan alam imajinasi kita untuk ‘bagaimana kita bisa melestarikan kota Jakarta’ dengankonsep2 idealis kita.
Semoga, para pengembang dapat memikirkan, apakah anak cucu mereka dapat melihat kota Jakarta seperti jaman dulu sampai sekarang ….. Sumber : gambar dari Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H