Siapa bilang pyramid hanya berada di Mesir?
Roma pun mempunyai bangunan pyramid. Namanya Pyramid Cestius. Atau dikenal dengan nama Piramide di Caio Cestio, merupakan piamida di jaman Romawi kuno, bertempat di distrik Porta San Paolo. Berada di persimpangan antara 2 jalan kuno Roma, Via Ostiensis dan Via della Marmorata.
Menurut sejarah yang aku baca tentang Pyramid Cestius, dibangun sekitar tahun 18 – 12 Sebem Masehi, untuk makam seorang hakim, anggota dari pengusaha besar di jaman Romawi kuno, bernama Gayus Cestius. Seorang kaya Romawi kuno yang berpengaruh, sehingga mampu membangun makamnya sendiri di distrik yang cukup terkenal.
Material Pyramid Cestius berasal dari batuan alam, bercampyr marmer Cararra serta dasar travertine. Batuan ala mini memang dipulai oleh negara Italy. Ya.. Italy memang kaya denan baruan alam yang sungguh cantik! Terkenal di seluruh dunia, sampai sekarang.
Dimensi Pyramid Cestius dasar bangunan 29,6 meter2 dengan tinggi 37 meter. Hmmm, memang tidak terlalu besar, tetapi bentuk pyramid ini menjadikan kota Romawi kuno semakin ‘kaya’ sebagai kota yang memang sudah kaya dengan bangunan-bangunan klasikanya.
Aku baru pernah tahu juga tentang bangunan pyramid ini, berada di Italy, tepatnya berada di depan mataku. Sehingga ketika bus wisataku melaju menuju pyramid untuk kemudian berputar menuju tiik wisata yang lain di kota Roma modern, aku minta turun dan kami, aku dengan 2 anakku mulai menjelajah sekitar pyramid ini, yang terakhir aku baru namanya sebagai Pyramid Cestius.
Memasuki gerbang Pyramid Cestius, aku seakan menuju ruang kematian. Dan memang bangunan ini fungsinya sebagai tempat pemakaman pribadi (karena kecil). Sama dengan pyramid yang berada di Mesir, tetapi pyramid di sana sungguh sangat luas dan memang merupakan pemakaman raja-raja Mesir.
Desai interiornya cukup sederhana, tidak melambangkan sebuah pemakaman orang kaya. Tetapi dengan membangun sebuah pemakaman pribadi berbentuk pyramid saja, inipun merupakan sebuah tanda bahwa Cestius memang seorang kaya, pada jamannya.
Ketika di sana, aku tidak menemukan banyak asesoris, termasuk pintu masuk kedalam (pintu masuknya juga sebagai dinding yang disamarkan), tetapi hanya tulisan-tulisan kuno yang aku tidak mengerti artinya. Tetapi ketika bangunan ini pertama kali dibuka tahun 1660 Masehi, ditemukan banyak lukisan-lukisan dinding (mural) karya Pietro Santi Bartoli, tetapi sekarang sepertinya menjadi lapuk dimakan usia.