By Christie Damayanti
Salah satu koleksiku adalah koleksi perangko, sejak aku SD. Dengan belajar dari mamaku dan menatanya bersama2, koleksi perangkoku dan mamaku, menjadi bertambah banyak dengan tukar menukar sesama kolektor dan aku mulai sangat menikmatinya. Koleksi perangkoku bukan hanya dari Indonesia, tetapi perangko2 dari seluruh dunia. Ini koleksi perangkoku, baru yang dari Indonesia dan hanya yg 'tua' serta 'langka'.
Sejarah surat menyurat di Indonesia, sudah ada sejak jaman kerajaan Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanagara, Mataram, Purnawarman dan Majapahit. Pada waktu itu, penyampaian surat dilakukan oleh pengantar surat khusus.
Untuk surat menyurat, biasanya ditulis di berbagai bahan, seperi kulit kayu, potongan bamboo yg dibuat rata atau di atas daun lontar. Tetapi sejak edatangan Belanda ke Indonesia, merupakan awal dimulainya penggunaan kertas untuk surat menyurat, tetapi biaya pengirimannya masih dibayar dengan uang tunai sampai digunakan perangko Hindia Belanda yg pertama pada tahun 1864, sedangkan perangko pertama kalinya di dunia diterbitkan di Inggris tahun 1840.
Beberapa perangko langka / tua yg diterbitkan oleh jaman Hindia Belanda, seperti foto diatas ini. Aku hanya untuk koleksi saja .....
Perangko2 jaman Hindia Belanda ini, tertera tulisa "10 cent", ini yg pertama di keluarkan dan dipakai di Indonesia, bergambar Raja Willem III. Biasanya, juga memuat tulisan "Nederl" , juga "Indie". Dicetak di Belanda ( kota Ultrecht ) dan desainnya oleh JW. Kaiser dari Amsterdam.
Nominalnya bermacam2 : 10 cent - 12,5 cent - 15 cent. Gambarnyapun bermacam2. Mayoritas gambar Raja Willem III. Dan juga, ada perangko dari jam Jepang dengan nominal 5 cent dan 20 cent. Menarik bukan ? Foto di atas, di baris 1 sampai 3 adalah perangko tertua aku. Setelahmya, semakin muda sampai sekarang.
Jaman kemerdekaan terdapat perangko2 khusus tahun 1945 - 1950 ( 3 baris di foto atas ini ). Pada 17 Agustus 1945, Indonesia membuat perangko khusus dengan beberapa nominal ( aku hanya 1 nominal : 15 sen ) dan pada jama RIS dengan gambar bendera Indonesia dengan nilai nomnal 15 sen dengan 2 ukuran, dan 1 perangko dengan tulisan "17 Agoestoes 1945" tanpa gerigi.