Akhir-akhir ini Indonesia, termasuk Jakarta tentu, sedang mengalami banyak permasalahan. Wajar, ketika sebuah negara sedang mencari jati dirinya untuk membangun bangsa. Tetapi menjadi tidak baik ketika permasalahan utama menghambat kinerja.
Aku tidak mau bicara tentang masalah yang sedang melanda Indonesia. Aku percaya bahwa Indonesia akan baik-baik saja, selama kita sebagai warga negara selalu mendoakan yang terbaik dan memberikan juga yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
Untukku sendiri sebagai warga negara, khususnya sebagai warga Kota Jakarta, dan sebagai seorang pengamat perkotaan, aku selalu mengamati banyak hal ketika aku berada di dalam mobil di perjalanan. Pengamatanku bukan hanya sekedar rekaman dalam memoriku saja, tetapi aku rekam dalam digital foto dan aku tuliskan ke dalam blog pribadiku, termasuk ke Kompasiana. Di bawah ini, adalah kumpulan artikel-artikelku tentang Jakarta.
Ketika dalam beberapa minggu ini aku merasa kemacetan semakin tinggi (salah satunya karena hujan), aku lebih sering mengamati infrastruktur jalan raya, mobil yang ternyata luar biasa banyaknya serta motor yang menurutku, sudah tidak sesuai dengan perbandingan kepadatan lalu lintas Jakarta.
Dan pengamatanku tentang lalu lintas, dimulai dari keluar dari komplek tempat tinggalku pagi-pagi menuju kantor, lalu pulang kantor menuju rumahku di waktu malam. Beruntung aku mempunyai seorang supir, sehingga fokus pemikiranku adalah yang aku amati.
Perjalananku dari Tebet rumahku ke Grogol kantorku, selalu melewati jalan layang Casablanca, lalu berbelok ke jalan Penjernihan, memutar di jalan layang daerah perempatan Palmerah lanjut sampai jalan S.Parman, sampai ke Grogol. Begitu juga pulang kantor, selalu melewat jalan layang Casablanca ke rumahku di Tebet.
Tentang jalan layang Casablanca
Aku menulis tentang jalan layang Casablanca beberapa kali dalam berbagai macam topik. Salah satunya
- Baru Diresmikan, Jalan Baru Koq 'Grunjalan', Ya?
- “Sudah Bagus Jalan Ini Dibuka, Ga Usah Mikir Kualitas, Deh….” Duh!
- Jalan Layang Casablanca [Akan] Hanya Memindahkan Kemacetan
Tetapi aku memang belum menyoroti tentang banyaknya sepeda motor yang melintas diatas jalan layang Casablanca. Di mana secara peraturan tidak boleh. Bahkan beberapa tahun lalu, ada kecelakaan tragis yang menjadikan sepeda motor semakin dilarang melintasi jalan layang Casablanca.
Aku sendiri merasakan 'hal-hal yang sedikit tidak nyaman' ketika melintasi jalan layang Casablanca.
Pertama, karena pertama kali jalan ini dibuka, kualitas jalannya memang sangat buruk, ‘grunjalan’, dan workmanship-nya sembarangan. Sehingga memang jika kita melintas di sana, dalam mobil pun tidak nyaman. Seakan kami berada dalam truk besar yang pernya keras dan kasar. Sehingga, jika melintasi jalan itu, aku selalu memperingatkan kepada supirku untuk jalan perlahan saja. Dan itu berlanjut sampai sekarang, karena sudah terbiasa dan trauma dengan jalan yang ‘grunjalan’ tersebut.