By Christie Damayanti
[caption id="attachment_145244" align="aligncenter" width="650" caption="Dr. Laksmi, Dr. Herdiman dan aku."][/caption]
Senang sekali, aku bisa dilibatkan untuk bersaksi di komunitas Insan Pasca Stroke ( IPS ), ketika salah satu Kompasianer, Pak Windu Hernowo yang juga seorang Insan Pasca Stroke mengirim email untuk aku supaya aku bisa berbagi kesksian dari aku mendapat serangan Stroke dan bisa 'survive' sampai sekarang, di Hari Stroke Sedunia, di Departemen Kesehatan, tanggal 29 Oktober 2011.
Fokusku setelah serangan stroke ini, aku ingin 'memperkenalkan' bahwa stroke sekarang ini tidak hanya menyerang orang2 tua saja, tetapi orang2 muda di usia produktif ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ). Dan karena aku memang salah satu IPS, serta aku sudah dianugerahkan kesempatan kedua oleh Tuhanku ( lihat tulisanku Kesempatan Kedua : Tuhan 'Menghidupkan' Aku Lagi ), aku memang ingin membuat suatu wadah untuk berkumpulnya IPS dan sebagai pendukung bagi warga IPS yang belum merasakan kehidupan yang dianugerahkan Tuhan bagi kita, bahwa Stroke Bukan Akhir Dari Segalanya . Karena ternyata masih banyak sahabat2 pasca stroke yang putus asa dan depresi sampai bisa bunuh diri karena merasa hidup mereka sudah berakhir setelah terkena stroke.
Bapak Windu Hernowo, Kompasianer, sebagai moderator sesi ke-3 dan ke-4, yang juga Insan Pasca Stroke, yang mengajakku bicara di depan 500 undangan di Departemen Kesehatan Kuningan dalam rangka Serasehan Peduli Stroke - Hari Stroke Sedunia.
Pagi itu, Sabtu 29 Oktober 2011, aku bersiap untuk berbicara didepan sekitar 500 orang undangan yang sebaagian besar adaah IPS. Sebenarnya, dulu sebelum aku diserang stroke, aku sering berbicara di seminar2 di univesitas tempat aku mengaja sebagai dosen atau presentasi2 di tempat aku bekerja untuk mempresentasikan konsep2 desainku. Tetapi, ternyata setelah aku terserang stroke, semua tidak sama lagi , karena bicaraku belum lancar dengan lumpuh ½ di tubuhku dan aku tidak terlalu percaya diri ..... walau sebenarnya aku pernah juga diminta untuk berbicara di sebuah seminar di depan sekitar 200 orang undangan dari guru2 SMP di Jakarta dan sekitarnya, pada bulan Maret 2011 ( lihat tulisanku Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku ).
Setelah selesai sambutan dari ketua LSM Himpunan Peduli Stroke, Drs. Kamel Kinaly Dipl.RP dan keynote speaker Menteri Kesehatan Ibu di. Endang Rahayu Sedyaningsih MPH DR Ph ( yang diwakili ), kami istirahat / rehat kopi sebelum dimulainya sesi pertama, dimana aku sebagai pembicara pertama. Aku mulai tegang, jantungku berdebar .....
Aku digandeng mamaku, untuk berbicara di depan banyak orang .....
Begitu selesai rehat, aku bersiap untuk maju ke depan ketika moderator menyebut namaku untuk memulai presentasi testemoniku. Aku duduk di sebelah kiri sang moderator, Dr. Herdiman ..... Dan di sebelah kanan sang moderator adalah Dr.dr. Widjaja Laksmi, SpKF (K), Msc. Aku dengan testimoniku : 'I am Just Ordinary Disabled Woman Becouse of Stroke but I Know that JESUS Loves Me, dan Ibu Laksmi dengan tulisannya 'Peran Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dalam Merajut Kemandirian Bagi Insan Pasca Stroke'.
Dengan bersemangat, aku menceritakan tentang kesaksianku dalam mengalami stroke hingga aku bisa survive sampai sekarang .....
Aku di sesi yang pertama :