By Christie Damayanti
[caption id="attachment_405486" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]
Bawaanku cukup banyak setelah berberlanjadi di Luzern. Perjalanan kami dari Luzern ke Zurich tidak memakan waktu lama. Memang agak sedikit macet karena waktu itu adalah jam2 sibuk pulang kantor ( sekitar jam 5.30 an ) , tetapi tidak semacet di Jakarta, bahkan menurutkku itu tidak macet sama sekali, Cuma mengantri .... Hihihi ....
Sambil bercanda di bus, kami bercerita apa yang kami senang dalam tour kali ini. Sambil juga kami makan coklat yang kami beli di Luzern. Membuka oleh2 jam tangan kesukaan masing2 dan berceloteh riang untuk rencana besok.
Menyenangkan, ketika ternyata semua jerih payahku menabung 3 tahun ini untuk berwisata di Eropa, membuahkan hasil yang nyata. Bukan tentang 'wisatanya' saja, tetapi kebersamaanku dengan 2 anak2ku semakin erat terasa. Dan semakin aku merasa, mereka semakin saling menyayangi dalam 1 keluarga .....
Banyak teman2 wisatawan dalam tour kali ini, saat itu kecapekan. Banyak dari mereka hanya tidur sampai Zurich. Memang capek. Dari berangkat jam 10.00 an lalu bermain Pilatus dan di Titlis, makan di puncak Titlis sampai belanja di Luzern, membuat hati senang dan excited. Itu memang capek. Tetapi bahagia ..... Dan aku dan anak2ku sama sekali tidak merasa kecapekan ......
Kami bertiga justru tertawa2 tidak berhenti. Cuaca yang menjandi lebih ramah denan matahari bersinar lewat awan2 putih yang berarak di langit biru, membuat ksmi semakin riang. Padahal waktu itu sekitar jam 6 sore tetapi ketika musim panas tiba, di Eropa akan terus seterang siang hari sampai jam 10 malam.
Bus kami cukup cepat melaju dijalan raya. Sedikit macet ketika mau memasuki Zurich. Tetapi untukku, sekali lagi itu bukan kemacetan, cuma mengantri, hihihi .....
Di dalam bus watu itu, aku semoat berpikir sejenak. Mengumpulkan memori kebahagiaan, berlibur bersama dengan ke-2 anak2ku. Waktu itu memang baru 8 hari kami mengarungi liburan bersama di Eropa. Memang masih kurang dari ½ perjalanan kami, tetapi aku pun sudah memikirkan tentang bagaimana kita liburan ini selesai. Dan aku seakan tidak mau liburan bersama ini selesai begitu saja. Aku harus memikirkan rencana2 liburan bersama dengan anak2ku lagi, jika ada waktu libur yang bersamaan.
Aku hanya tersenyum2 saja melihat anak2ku bercanda. Sambil mendengarkan apa yang mereka perbincangkan, aku melihat2 keluar jendela bus. Jendela besar dan bersih, tanpa satu pun titik noda yang aku lihat, sungguh membuat hatiku nyaman.