By Christie Damayanti
Aku, mba Galuh dan mas Erri. Lihatlah, senyum mba Galuh yang ceria, selalu tersenyum seperti itu .....
Sebenarnya, aku ingin sekali seperti dulu, mondar mandir kesana kemari, loncat sana loncat sini berfoto bersama atau 'ndelosor' bareng2 sambil teriak2 saling meledek .... tetapi aku belum bisa, aku tidak bisa melakukan itu karena keterbatasan fisikku .....
Walau begitu, pun jika memang aku ingin melakukannya, aku pasti bisa dengan dibantu oleh sahabat2 Kompasianer dalam acara Kompanival Sabtu kemarin. Ya, tetapi pasti aku terlalu merepotkan secara jalanku saja sangat lama, bukan? Ya sudah, aku hanya duduk sambil ngobrol dan bercanda tanpa merubah posisi. Hanya sekali2 aku minta bantuan siapa saja yang bisa membantu aku untuk sekedar memegang tangannya untuk aku berpegangan, berkeliling menyambangi sahabat2 yang lain ......
Sejak jam 11.00 sewaktu aku masuk mengantri di luar ruang acara Kompasianival ini sebelum disapa oleh mas Kimi, aku lebih dulu disapa oleh mba Galuh Ayu, seorang gadis berumur hampir separuh umurku. Dia menanyakanku dan mengatakan bahwa dia senang sekali bertemu denganku. Aku memeluknya, ketika dia mengatakan namanya, dan sampai malam setelah itu, aku sering berada disampingnya untuk bercengkerama bersama .....
Jujur, aku tidak terlalu tahu tentang mba Galuh karena dia ada di kanal fiksi dan aku sedikit membaca kanal itu. Tetapi beberapa kali aku 'melihatnya' dalam mengomentari tulisan2ku. Dan aku tidak mengetahui bahwa keadaannya seperti itu. Ah, aku memang bukan seorang Kompasianer yang baik, maafkan aku mba Galuh, tidak tahu apa yang ada di sekeliling sahabat2 Kompasianerku .....
Hari ini hampir seharian, aku becanda ria dengan mba Galuh. Dia ditemani adiknya yang khusus datang dari Semarang dan kedua orang tuanya. Mba Galuh sangat riang dan bersemangat. Dengan lincah, dia mondar mandir memutar roda2 kursi rodanya, untuk menyapa banyak sahabatnya. Aku menatapnya lurus2, tidak berkedip. Tidak ada keraguannya sedikitpun untuk berbagi kebahagiaan dengan keterbatasannya. Tanganku sampai merinding melihatnya .....
Aku saja masih sering tidak teralu percaya diri dalam berkegiatan, terutama dengan begitu banyak orang dalam suatu event. Walau aku tahu dan percaya, bahwa mereka tidak memandang itu kepadaku. Tetapi mba Galuh membuat aku 'terbuka' bahwa hidup kita mempunyai talenta masing2 dan Tuhan mempercayakan masing2 talenta itu dalam hidup kita untuk diolah dan mempunyai makna khusus bagi kita dan lingkungan kita.
Ketika aku mengamati canda ceria mba Galuh, aku disadari oleh Tuhan bahwa aku masih bisa lebih baik dari orang lain, walau aku pun mempunyai keterbatasan yang sama. Mengapa aku masih tidak percaya diri? Aku selalu mengucap syukur pada Tuhan dengan apapun yang aku punya, tetapi 'hati dan jiwa'ku sepertinya masih tidak bisa 100% 'lepas'. Terbukti bahwa aku masih belum 100% percaya diri, walau aku tetap percaya dengan janji Tuhan.
"GOD, forgive me ....."
Mba Galuh yang ceria, mba Galuh yang 'cerewet' serta selalu becanda dan mba Galuh yang penyayang juga mba Galuh yang manja, membuat aku termenung untuk dapat lebih percaya dan berserah agar selalu bisa menikmati hidup ini tanpa embel2 tidak percaya diri. Mba Galuh telah menyadarkanku. Ketika dia menarik korsi rodanya ke pinggiran kursi, aku tidak mengerti apa yang dia mau lakukan. Dan ketika tubuh mungilnya ditariknya untuk pindah duduk di kursi disebelahku, aku sedikit tersentak ..... luar biasa lincahnya mba Galuh untuk berpindah tempat ......