By Christie Damayanti
Tinggal di apartemen sudah menjadi 'trend' di kota2 besar. Sebenarnya, bukan hanya 'trend' saja, melainkan sudah merupakan kebutuhan khusus bagi banyak orang yang ingin tinggal di kota sehingga tidak jauh dari kantor mereka. Banyak konsep yang ditawarkan kepada warga tentang konsep2 unit apartemen, salah satunya adalang 'loft apartemen', yaitu konsep unik dari sebuah unit apartemen yang terdiri dari 2 lantai, tetapi tidak seperti 2 lantai. Dan biasanya, lantai 2 di pakai menjadi 'mezanine' atau loteng untuk tidur. Ini semua akan memberikan kesan ruangan menjadi lebih lega dan nyaman.
Keterbatasan tanah yg ada menjadikan warga mau tidak mau menolehkan pandangannya pada hunian vertical atau apartemen. Ini merupakan salah satu pilihan yg logis untuk tinggal di kota besar, seperti Jakarta.
Konsep 'loft' sudah banyak ditemukan di negara2 maju, dimana masyarakatnya menginginkan gaya hidup efisien sarta praktis. Selain itu, konsep ini juga akan memberikan kenyamanan hidup yg sesuai dengan kebutuhan hunian kota modern yang diinginkan banyak orang dewasa ini.
Di lihat dari etimologinya, 'loft' merupakan ruang pada lantai atas yg posisinya langsung di bawah atap atau yg biasa dikenal sebagai 'loteng' ( attic ). Dan ruang ini digunakan sebagai tempat 'hidup' daripada sekedar tempat penyimpanan barang. Secara sekilas, 'loft' memiliki sifat yang kurang lebih sama dengan istilah 'attic', namun perbedaan yg paling mendasar adalah bahwa bidang lantai 'attic' menutupi seluruh ruang dibawahnya, sedangkan 'loft' hanya menutupi sebagian dari area ruang di bawahnya ( mezanine ). Secara tidak langsung akan memberikan kelebihan dari karakteristik 'loft' itu sendiri.
Ini adalah konsep apartemen biasa dengan lantai diatasnya tetapi tidak berbentuk 'loft' atau mezzanine karena ruang di atas sebesar dengan ruang di bawahnya.
Ini adalah konsep 'loft' dengan lantai atas lebih kecil dengan lantai di bawahnya dan di atas hanyak untuk kamar2 tidur saja.
Keberadaan 'loft' ditunjang oleh konversi bangunan industrial menjadi bangunan residensial. Bangunan industrial atau pabrik pada umunya memiliki ketinggian runang yg cukup tinggi, karena itu dapat di kembangkan menjadi bentuk 'loft' ini. Gaya 'loft' juga dapat mengacu kepada suatu bentuk pengembangan di mana kegiatan bisnis pada level jalan di terapkan pada lantai bawah dan 'loft' ada diatasnya ( untuk tidur dan ruang2 privasi ).
Dari segi tata ruang, 'loft' sendiri mempunyai banyak kelebihan. Luas area yang biasanya lebih besar dapat memberikan kesempatan untuk meletakkan fungsi baru pada unit apartemen itu, misalnya ruang kerja atau perpustakaan dan ruang musik khusus. Hirarki ruang dapat langsung diperoleh melalui 'zonning' secara vertical, yaitu area public dan semi-publik pada lantai bawah dan area private pada 'loft'. Pada lantai bawah biasanya diisi dengan funsi ruang tamu, ruang kerja, ruang makan, dapur, pantry atau ruang keluarga. Dan di 'loft' biasanya hanya untuk ruang2 tidur atau ruang duduk keluarga jika unitnya besar.
'Loft' dengan ruan keluarga dan 'loft' dengan dapur di bawahnya. Menjadikan ruang2 di lantai bawah merasakan lebih luas dan nyaman.
Tata ruang keluarga atau ruang makan di posisikan pada area 'void' sehingga memiliki langit2 yang lebih tinggi. Dengan begitu, ruang akan terkesan lebih besar dan cahaya matahari bisa masuk ke banyak ruang, selain memiliki 'vista' dari 'view' di sekelililgnya. Dengan adanya lantai atas maka keberadaan tangga sebagai penghubung merupakan hal yang pasti, dan desain dari ruang tangga tersebut dapat menambah karakteristik dari desain keseluruhannya.