Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

'Katulampa?' Hiiii... Bergidik, Takut Banjir...

10 Februari 2014   17:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_321728" align="aligncenter" width="620" caption="www.tempo.co"][/caption]

Sebuah bendungan yang terletak di Bogor, dibangun jaman kolonial Belanda, dibangun tahun 1911, adalah hal yang sangat penting berkaitan dengan banjir Jakarta. Bendung Katulampa, sering digunakan untuk acuan sebagai pos pemantau banjir. Mungki di jaman sekarang ini, waktu banjir Jakarta masih melanda, mendengar KATULAMPA saja, kita sudah mengkeret karena takut banjir datng lagi, kiriman dari Bogor .....

Di musim hujan seperti sekarang ini, penjaga Bedung Katulampa harus siap 24 jam dan akan memantau jika menunjuan ketinggian air dari Siaga 4, Siaga 3, Siaga 2 apalagi Siaga 1.. Pemberitahuannya pastilah tiap beberapa menit sekali untuk bisa segera diumumkan bahwa air dari sana akan 'datang' ke Jakarta, sesuai dengan keadaannya agar Jakarta bersiap2.

Menurut referensi yang aku baca, Bendung Katulampa dibangun dengan material tidak semestinya jaman itu, dikatakannya dengan 'material sementara'. Sehingga, jika diterjang banjir, bendungan mengalami kerusakan. Entah bagaimana sekarang, apakah selalu dalam perawatan yang apik, karena bendungan ini merupakan 'titik bencana' tentang banjir Jakarta ...

Sejak jaman kolonial Belanda, Bendung Katulampa selalu dirawat dan memakan dana cukup besar. Tetapi setelah Indonesia merdeka, kerusakan Bendung Katulampa setiap tahun menunjukan semakin parah, karena PENGGUNDULAN HUTAN. Pastilah akan berpengaruh terdapat daya tahan bendungan ini. Dan penggundulan hutan merupakan yang tidak bisa ditolerir lagi karena ini adalah siklus alam. Jika hutan habis ditebang, air akan terus mengalir tanpa berhenti. Apalagi lokasi hutan2 yang ditebang dibangun perumahan atau hotel da villa, sehingga tanahnya berubah menjadi beton, dan air semakin cepat ke tempat yang lebih rendah, yaitu JAKARTA ......

Faktor geografis merupakan siklus alam. Memang tentang geogarfis bisa juga berubah tanpa campur tangan manusia. Tetapi perubahan georafis tampa campur tangan manusia adalah SANGAT LAMBAT. Tetapi dengan campur tangan manusia dan penggunaan teknologi secara besar2an semakin mempercepat perubahan siklus alam. Semakin bannyak manusia yang campur tangan, semakin mereka membuat alam 'merana' dan justru akan membuat alam 'marah' .....

Penyebaran teknologi, pembangunan dengan material2 non-alam, akan mempercepat siklus alam berubah. Terutam yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan, dari hutan perawan, menjadi hunian bahkan industri! Perubahan fungsi lahan mengubah siklus alam. Pola alam berubah sama sekali. Dari sebuh hutan perawan, menjadi pola hunia dan industri, sangat berbeda. Semuanya akan mempengaruhi pola aliran, pola energi ataupun material2 yang ada akan berubah. Apalagi ini sejak jaman kolonial Belanda, lebih dari 300 tahun lalu!

Permukaan air ( banji ) pun berubah. Jika Bendung Katulampa yang notebene adalah hasil campur tangan manusia dengan teknologi tinggi, tetapi tidak dibarengi dengan penggundulan hutan, mungkin hasil nya pada jaman sekarang ini, tidak akan sedemikian amburadulnya, terutama berhubungan dengan Jakarta. Tetapi yang jelas, penggundulan hutan sampai sekarang pun masih saja dilakukan, entah apa penyebabnya! Padahal bukti tentang siklus alam yang 'melenceng' sudah di gembar-gemborkan. Dan ketidak-pedulian dan keserakahan serta keegoisa manusia adalah ujung tombak bencana banjir Jakarta ......

Itu baru 'urusan' Bendung Katulampa yang berada di kota2 pendukung Jakarta. Belum di Jakarta nya sendiri.

Pembangunan di Jakarta sendiri benar2 merubah tatanan dan siklus alam dengan sangat cepat, karena keegoisan warganya. Ekosistem secara alamiah, pun berubah, termasuk aliran2 air. Ekosistem alamiah berubah menjadi ekosistem buatan, yang hasilnya bertambah buruk. Ya, Tuhan sudah menciptakan alam untuk kita jaga, BUKAN untuk dirusak! Ciptaan Tuhan memang benar2 sempurna dan TIDAK AKAN ADA YANG BISA SESEMPURNA TUHAN!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun