By Christie Damayanti
[caption id="attachment_234341" align="aligncenter" width="571" caption="megamas.com"][/caption]
Tadi pagi ketika aku menonton beria di TV, seperti biasa Pak Jokowi 'blusukan' ke pemukiman padat yang baru saja terjadi kebararan. Dan beliau salah satunya menitik-beratkan tentang 'cerita hydrant', dimana pada kenyataannya di hampir semua pemukiman padat di Jakarta, hydrant tidak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak sesuai dengan fungsinya .....
Mungkin tidak banyak yang tahu apa yang disebut HYDRANT, apa fungsinya, bagaimana menggunakanannya atau siapa yang boleh menggunakannya, dan sebagainya. Walau ada yang tahu, juga tidak banyak yang peduli, karena hydrant memang hanya untuk sebuah kebutuhan, tetapi kebutuhan itu sangat jarang dikerjakan. Kebutuhan itu bukan sebagai kebutuhan fisik secara pribadi, tetapi kebutuhan itu merupakan kebutuhan secara daerah, lingkungan bahkan dalam sebuah komunitas besar.
Hydrant adalah sebuah antisipasi dalam kebakaran. Bukan hanya untuk antisipasi saja, tetapi hydrant adalah suatu titik air, sumber air untuk di salurkan melewati selang hydrant, serta sebagai sumber air juga yang disalurkan lewat selang2 'branweer' atau mobil pemadam kebakaran. Sebuah hydrant harus terpasang dalam sebuah tempat, daerah, gedung, atau kompleks serta tempat2 trategis, dimana hydrat juga merupakan salah satu fasilitas bagi perkotaan, jika terjadi kebakaran.
Jika dalam sebuah bangunan ( hotel, apartemen, mall, perkantoran ), dalam jarak tertentu ( antara sekitar 20 - 25 meter ), dan di setiap lantai, harus membuat pemipaan untuk saluran air hydrant. Dimana selang hydrant harus mampu mengalirkan air deras untuk mencapai titik api sampai minimal 5 meter. Dan jika di perkotaan atau disebuah kompleks serta pemukiman, hydrant minimal harus berjarak sekitar 50 meter dengan jarak yang bebas hambatan ......
Hydrant Box di sebuah bioskop. Harus terlihat tulisan HYDRANT untuk bisa terlihat langsung, jika ada kebakaran, dan tidak boleh 'disamarkan' dan ditutupi.
Hydrant Box di sebuah mall.Walau warnanya tidak 'matching', tetap harus terdapat hydrant ini, sesuai jarak2 yang harus ditaati.
Jika di sebuah bangunan atau sebagai fasilitas perkotaan, hydrant harus nyata dan jelas. Merah merupakan warna yang menyolok, dimanapun hydrant dinyatakan dengan warna merah, dengan tulisan besar2 : HYDRANT. Bisa juga dengan warna lain, tetapi yang menyolok untuk sebagai 'point' bagi mata kita dan gampang dilihat, tidak boleh tersembunyi, dan langsung bisa dilihat sebagai sumber air bersih untuk antisipasi terjadinya kebakaran.