By Christie Damayanti
Pasti tidak banyak yang tahu, bahwa desain tenun dari suku Indian Amerika tidak jauh berbeda dengan desain tenun dari NTT. Aku pun baru merasakan itu setelah aku benar2 mendalami cerita2 tentang suku Navajo. Dan ternyata konsep desain tenun suku Navajo, tidak jauh berbeda dengagn konsep desain tenun suku2 Indian Amerika, pada umumnya.
Selama perjalanan kami melewat 4 negara bagian (Texas, New Maxico, Arizona, Nevada), yang sebagian besar memang dihuni oleh Indian, aku pun sempat untuk masuk ke beberapa toko di pom bensin. Tujuannya sih untuk ke toilet, tetapi ada sedikit waktu untuk melihat2 souvenir2 yang dijual disana, terutama kerajinan tenun, tas atau dompet. Salah satunya desain Indian atau juga desain ‘cowboy’.
Aku bukan ahli sejarah, aku pun bukan ahli tenun atau textile. Tetapi aku hanya mengamati yang ada di depanku, sesuai dengan apa yang aku minati dan aku sukai. Kebetulan, aku adalah salah satu olektor Kain Nusantara Indonesia, sehingga di otakku, desain dari NTT, atau dari beberapa kota di Maluku atau Irian, tidak jauh berbeda atau hampir sama dengan desain dari suku Indian.
Tetapi jika disandingkan dengang Kain Nusantara dari pulau Jawa, Sumatera atau Kalimantan, memang berbeda jauh ……
Tenun Navajo (dan Tenun Indonesia Timur)
Suku Navajo membuat tenun (woven) sudah lebih dari ratusan tahun lalu, dan tenun Navajo ini sangat menunjang perekonomian kehidupan mereka. Tenun mereka meliputi tenun untuk selimut (yang akhirnya di dunia modern ini, kain selimut ini bisa dibuat untuk mantel atau baju dingin mereka) dan tenun untuk karpet (rug), yang sekarang banyak di jual di kota2 besar seluruh Amerika, untuk dekorasi rumah2 mewah mereka.
Seorang ibu Indian yang sedang menenun, dan hasil tenunan nya berupa karpet. Lihatlah, tumpukan putih bulu domba untuk material utmana tenunan mereka.
Harga tenun mereka, terutama karpet, cukup mahal. Sesuai dengan harganya, kualitasnya memang sungguh bagus. Terbuat dari bulu domba mereka, domba2 berbulu lebat untuk menyelimuti mereka di musim dingin memang sedikit berbeda dengan tenun dari Indonesia.