By Christie Damayanti
[caption id="attachment_179878" align="aligncenter" width="588" caption="easierlivingblog.com"][/caption]
Salah satu gangguan yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak ( salah satunya kerusakan bagian otak karena STROKE ), adalah kontrol BAHASA. Seperti aku, yang mengalami 'susah bicara' ( bahkan sekarangpun masih belum lancar berbicara ), sehingga kami, penyandang pasca stroke, sebaiknya di terapi oleh terapist2 khusus, disebut 'speech teraphy' ( lihat tulisanku Kesaksianku (Bag 1): Terapi Khusus Stroke: 'Speech Therapy'). Sehingga hal ini akan mempersulit bagiku dan bagi bantyak orang untuk membaca, menulis dan mengatakan apa yang aku maksudkan, sewaktu aku awal2 terkena stroke. Gangguan dalam kontrol berbahasa ini yang disebut AFASIA.
Memang belum tentu karena stroke. Bisa juga karena tumor otak, infeksi otak, cedera otak atau gejala dimensia bagi usia lanjut. Tetapi dengan keadaanku sebagai penyadang pasca stroke, aku menyempitkan bahasanku tentang afasia karena stroke.
Jenis masalah yang aku miliki, ketika aku masih mengalami afasia berat sewaktu masih sekitar 1 bulan setelah stroke, dan bagaimana baik buruknya, itu sangat tergantung pada bagian mana dari otak kita yang rusak dan seberapa banyak kerusakan yang ada, serta jangan lupa, bahwa apapun yang ahli2 tentang ini mengatakan, bahwa sesungguhnya ada AHLIÂ yang akan pasti bisa menyembuhkan kita, DIA lah TUHAN kita ..... Bahwa secara medis aku tidak akan sembuh lagi, bahwa secara medis aku tidak akan bisa berjalan lagi, dan bahwa secara medis aku tidak akan bisa bekerja lagi, pada kenyataannya, AHLI itu yang telah menyembuhkanku ...... TUHAN yang selalu membantuku, dalam penantian mukjizat Nya yang nyata ( lihat tulisanku Harapan Untuk Sembuh Bagi Penderita Stroke ) .....
Beberapa afasia, beberapa aku alami tetapi beberapa juga aku tidak alami, akibat stroke :
1. Afasia Ekspresif :
Aku tahu apa yang aku ingin katakan, tetapi aku memiliki masalah untuk mengatakannya, apalagi untuk menuliskannya, apa yang aku maksudkan.
Ketika 2 hari setelah aku stroke, aku benar2 tidak bisa melakukan apapun. Tubuh kananku 100% lumpuh, tidak bisa bergerak, karena berat sekali. Aku tidak bisa berbicara sama sekali, hanya ..... aahhh .... Uuhhh .... Saja. Aoa yang aku inginkan dan apa yang aku ingin katakana, tidak bisa tersampaikan, sehingga aku memang harus bersabar, ya ..... Tuhan menginginkan aku untuk terus BERDOA, MERENUNG dan MENDENGARKAN ...... ( lihat tulisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan 'Berteman' dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan...( Bagian 1 ).
2. Afasia Reseptif :