By Christie Damayanti
 www.greyline.com
Mungkin cerita Heidi untuk anak2 dan remaja sekarang, bukan cerita yang luar biasa. Bahkan mereka belum tentu tahu tentang Heidi. Tetapi untukku, Heidi adalah tokoh imanijasi kecilku. Bahkan dulu aku menganggap Heidi itu nyata dan ada di pegunungan Alpen ..... dan itu yang membuat mimpi2 ku bertumbuh & berkembang, sejak kecil .....
Aku ingat sekali, suatu hari minggu sekitar tahun 1978an, ada film hitam putih di TVRI, siang hari. Cerita tentang Heidi dan film hitam putih itu yang membuat inspirasi tentang anak kecil seumuranku dulu. Dan sejak saat itu, aku minta dibelikan buku2 tentang Heidi.
Dulu, buku tidak banyak. Ada novel bahasa Inggris yang mahal, papa mendapatkannya waktu beliau bertugas di Eropa. Lalu mama ku mencari di toko buku dan mendapatkan Komik Album Cerita Ternama. Aku senang sekali. Bisa melihat 'Heidi' di komik dan novel karangan Johanna Spyri, menjadi kesayanganku, karena tahun 1979 aku klas 3 SD dan mulai belajar bahasa Inggris .....
Aku tidak mau bercerita tentang Heidi, karena banyak cerita tentang itu di internet. Aku hanya mau bercerita, ketika kedua anakku ke 'rumah Heidi' di Heidiland Swiss, sementara aku tidak bisa kesana karena harus mendaki kaki pegunungan Alpen, dimana tidak ada fisilitas disabled.
Lihat tulisanku tentang [Galeri Foto] Menuju ‘Heidiland’, Impian Masa Kecilku
Sebelum Dennis dan Michelle berangkat kesana, aku menunggu di di cafe kecil nan cantik, Heididorf, aku berpesan pada mereka untuk mengabadikan lewat kamera, sebanyak-banyaknya untukku. Oleh-oleh untukku tentang desa dan rumah Heidi. Dan mereka mengabulkannya, cerita tentang rumah Heidi dengan kehidupannya yang sangat menginspirasiku sejak dulu .....
Sepulangnya dari sana, di bus wisata kami, mereka bercerita tentang rumah dan lingkungan kehidupan Heidi, di desa itu.
Ini Cerita Dennis dan Michelle :
Desa itu berpenduduk sedikit, sesuai dengan ceritanya. Kakek Heidi yang dipanggil Kakek Alp, memang membangun rumahnya terpencil, jauh dengan tetangga2 nya. Termasuk rumah Peter, sahabat Heidi yang tinggal dengan neneknya yang buta. Heidi dan Peter selalu menggembalakan kambing2 milik Kakek Alp.