By Christie Damayanti The Avenue des Champs Ellysse adalah salah satu yg wajib dikunjungi kalau ke Paris. Suatu tempat yg benar2 menawarkan kemewahan dan ke’eksklusif’an. Tidak hanya bagi orang2 yg kaya, tapi juga bagi orang2 'separuh backpackers’ seperti aku. [caption id="attachment_87174" align="alignleft" width="150" caption="The Avenue des Champs Ellysse, Paris"][/caption]
The Avenue des Champs Ellysse, Paris Adalah sebuah prestisius jalan di Paris , Perancis . Merupakan salah satu jalan paling terkenal di dunia, dan dengan sewa setinggi € 1,1 juta ( USD1.5 juta ) per tahun per 1.100 kaki persegi (92,9 meter persegi) ruang, paling mahal kedua dari real estate di Eropa. The Avenue des Champs Ellysse dikenal di Perancis sebagai La plus belle avenue du monde ("jalan yang paling indah di dunia"). Kedatangan toko rantai global dalam beberapa tahun terakhir telah merubah karakter dan sangat mencolok. Jalan ini akan berlangsung selama 2 kilometer ( 1,25 mil ) melalui arrondissement ke-8 di Paris barat laut, dari Place de la Concorde di timur, dengan Obelisk Luxor, ke Place Charles de Gaulle ( sebelumnya Place de l ' Etoile ) di barat, dan lokasi Arc de Triomphe . Salah satu tujuan wisata utama di Paris, bagian bawah Champs Ellysse dibatasi oleh tanaman hijau dan bangunan seperti Theatre Marigny dan Grand Palais. Istana Ellysee sedikit ke utara, namun tidak pada jalan itu sendiri. Lebih ke barat, jalan yang dipagari dengan bioskop, kafe dan restoran ( terutama Fouquet's ), dan khusus toko-toko mewah. Champs Ellysse berakhir di Arc de Triomphe , yang dibangun oleh Napoleon Bonaparte untuk menghormati kemenangannya.
Desain ulang terbaru dari bergengsi jalan dilakukan pada tahun 1994 oleh Bernard Huet. Jalur sisi dikonversikan menjadi zona pejalan kaki, tempat parkir bawah tanah diciptakan dan pohon baru ditanam. Mobil sekarang hanya menempati setengah lebar jalan besar ini.
[caption id="attachment_87177" align="alignleft" width="300" caption="Aku memulai ‘tour’ ku sepanjang jalan ini. Dibelakangku adalah nama jalan, aku dari Avenue de Marigny, arah hotelku"]
Di awal musim semi ini, tidak ada salju dan udara tidak begitu dingin. Pohon2 mulai meranggas kembali, dan bunga2 mulai bersemi lagi, mulai indah ..... Obyekku adalah bukan belanja, tetapi 'belanja mata', atau dengan kata lain adalah 'hunting' arsitektur. Toko2, jalan2, pepohonan dan streetscape di jalan itu tidak luput dari perhatianku. Bangunan2nya jelas arsitektur Perancis. Pohon2 mulai meranggas kembali dan bunga2 mulai bersemi lagi. Banyak bunga2, menambah keindahan dan ke'romantis'an Paris .....
Beberapa 'ruko' mulai berbenah, maksudnya, bangunannya memang tetap bangunan lama Perancis tetpai banyak di 'pulas' dengan arsitektur modern. Menurut aku, terlalu sayang. Bahkan ada bangunan yg benar2 arsitektur modern.
Streetscape jalan ini tidak banyak. Selain bangku2 biasa, ada juga tiang lampu ala Perancis dan tempat sampah. Kafe2 selalu mengeluarkan meja dan kursi2 untuk bisa makan dan minum di pinggitan jalan ini. Trotoarnya besar sekali. Jalan Champs Ellysse lebarnya kira kira 70 meter, dengan masing2 trotoar kanan kiri kira kira 10 meter. Suatu trotoar yg besar, sehingga memang bisa dipakai untuk ‘berdagang’ makanan dan minuman.
Aku ingin mencoba salah satu tempat itu. Aku duduk di café, memesan jus buah dan cheese cake dan aku mau duduk di luar ! Aku menikmati pagi dan sore hari di jalan ini, hanya merenung dan hunting arsitektur. Wahhh ….. memang luar biasa. Sensasinya itu yg membuat aku seperti kaum jetset Paris, padahal, uangku hanya untuk ‘belanja mata’ ….. hihihi … ahay …..
Jalanan di jalan itu menggunakan conblok dengan konsep desain ‘kipas’. Konsep ini membuat roda mobil tidak terlalu cepat seperti di aspal dan yg menyetir bisa merasakan sensasi tentang ‘bagaimana kita berjalan dengan melihat2 sehingga sering tidak melihat mobil yg melewatinya’. Dengan kata lain, konsep conblok ini bisa membuat jalan tidak licin dan menjadi alat untuk ‘mengerem’…..
Aku melewati butik ‘kesukaanku’ Louis Vuitton ( maksudku, LV memang kesukaanku tetapi hanya melihat2 di internet atau di toko2 saja ).
Aku memang hanya melihat2 saja, tetapi aku tetap ingat anak2ku. Begitu aku melihat butik Disney kesukaan anak2ku, aku mampir dan membelikan bebeapa barang yg aku tahu, itu barang2 kecintaan mereka …..
Butik Disney kesukaan anak2ku, biasanya aku menemukan ini di Amrika, tetapi karena ada Disneyland Paris, pasti ada butik Disney disini …..
Mula2nya aku takut, “Jangan2 aku mau dirsmpok nih …” Tetapi setelah beberapa kali gadis2 Jepang yg lain memintaku seperti itu, aku mulau bertanya2. Mengapa? Ternyata, mereka memang bangsa kaya, mungkin terkaya ( biasanya memang wisatawan Jepang selalu membeli barang2 mewah di / ke seluruh dunia ) dan tenyata mereka dikenaksn ‘tax khusus’ untuk membeli Louis Vuitton ( masa sihh?! )! Wah, aku ingtau sekali. Lalu aku membantu seorang gadis Jepang membeli 1 buah tas dan 1 dompet LV seharga kalau dirupiahkan sekitar 37 juta, astaga!! Duh, seumur2 aku tidak akan mau beli barang2 itu, lebih baik uang nya untuk jalan2 saja!
Setelah selesai, aku memberikan barang2 itu dan gadis Jepang itupun pergi setelah ‘menitipkan’ uang untukku ….. lumayan, aku bisa membelikan oleh2 untuk anak2ku …. Suatu kenyataan yg membuat mataku terbuka bahwa, banyak terjadi yang tidak ‘biasa’ dan bisa menjadi kenangan …..
Dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam adalah waktu yg cukup lama. Menjelang jam 7 malam, aku sampai di Arc de Triumph, suatu titik kemenangan bagi bangsa Perancis. Aku duduk di kursi, berfoto dan merenung lagi sampai malam. Lampu2 mulai menyala, tetapi sayang sekali, baterai kamera digitalku habis. Dan aku juga capai sekali. Begitu taxi melewatiku, aku memanggil untuk membawaku pulang ke hotelku. Besok aku harus bejala lagi, memenuhi surveyku …..
[caption id="attachment_87186" align="aligncenter" width="300" caption="Aku di Arc de Triumph"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H