Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gadis Jepang itu Memberiku Uang di Champs Ellysse ……

25 Januari 2011   07:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:12 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti The Avenue des Champs Ellysse adalah salah satu yg wajib dikunjungi kalau ke Paris. Suatu tempat yg benar2 menawarkan kemewahan dan ke’eksklusif’an. Tidak hanya bagi orang2 yg kaya, tapi juga bagi orang2 'separuh backpackers’ seperti aku. [caption id="attachment_87174" align="alignleft" width="150" caption="The Avenue des Champs Ellysse, Paris"][/caption]

The Avenue des Champs Ellysse, Paris Adalah sebuah prestisius jalan di Paris , Perancis . Merupakan salah satu jalan paling terkenal di dunia, dan dengan sewa setinggi € 1,1 juta ( USD1.5 juta ) per tahun per 1.100 kaki persegi (92,9 meter persegi) ruang, paling mahal kedua dari real estate di Eropa. The Avenue des Champs Ellysse dikenal di Perancis sebagai La plus belle avenue du monde ("jalan yang paling indah di dunia"). Kedatangan toko rantai global dalam beberapa tahun terakhir telah merubah karakter dan sangat mencolok. Jalan ini akan berlangsung selama 2 kilometer ( 1,25 mil ) melalui arrondissement ke-8 di Paris barat laut, dari Place de la Concorde di timur, dengan Obelisk Luxor, ke Place Charles de Gaulle ( sebelumnya Place de l ' Etoile ) di barat, dan lokasi Arc de Triomphe . Salah satu tujuan wisata utama di Paris, bagian bawah Champs Ellysse dibatasi oleh tanaman hijau dan bangunan seperti Theatre Marigny dan Grand Palais. Istana Ellysee sedikit ke utara, namun tidak pada jalan itu sendiri. Lebih ke barat, jalan yang dipagari dengan bioskop, kafe dan restoran ( terutama Fouquet's ), dan khusus toko-toko mewah. Champs Ellysse berakhir di Arc de Triomphe , yang dibangun oleh Napoleon Bonaparte untuk menghormati kemenangannya.

129594051852277787
129594051852277787
The Arc de Triumph, Paris

Desain ulang terbaru dari bergengsi jalan dilakukan pada tahun 1994 oleh Bernard Huet. Jalur sisi dikonversikan menjadi zona pejalan kaki, tempat parkir bawah tanah diciptakan dan pohon baru ditanam. Mobil sekarang hanya menempati setengah lebar jalan besar ini.

[caption id="attachment_87177" align="alignleft" width="300" caption="Aku memulai ‘tour’ ku sepanjang jalan ini. Dibelakangku adalah nama jalan, aku dari Avenue de Marigny, arah hotelku"]

1295940577717916908
1295940577717916908
[/caption] Aku berjalan menyusuri kemana kakiku melangkah. Banyak sekali pejalan kaki, walau hari masih pagi. Hotelku dekat, hanya dibelakang jalan ini, sebuah hotel kecil dan tidak mahal. Sebenarnya bukan hotel, tetap hanya sebuah losmen. Walau demikian, desain tempat itu sangat artistic dan pelayanannya bagus, dengan beberapa orang2 tua ( kakek2 dan nenek2 ) yang sepertinya selalu menganggap kalau 'orang2 muda' seperti aku ini adalah cucunya ..... Sayang, aku tidak bisa berbahasa Perancis, dan mereka tidak bisa berbahasa Inggris ( bisa sih, tetapi sedikit sekali ). Setelah makan pagi di hotel itu, aku mulai berjalan, menyusuru jalan Champs Ellysse. Menyenangkan sekali, di awal musim semi, tidak terlalu dingin tetapi sangat sejuk. Aku hanya menggunakan kaos titp dengan sweeter sedang dan terakhir membawa jaket kulit motif ular, untuk berjaga2 kalau dingin ( dan sepertinya aku selalu memakainya, bukan karena dingin, tetapi 'mengurangi bawaan' maklum, aku hanya sendiri tanpa teman dan foto2ku ini selalu aku minta tolong kepada orang2 di jalan ..... ).

1295941027498080384
1295941027498080384

Di awal musim semi ini, tidak ada salju dan udara tidak begitu dingin. Pohon2 mulai meranggas kembali, dan bunga2 mulai bersemi lagi, mulai indah ..... Obyekku adalah bukan belanja, tetapi 'belanja mata', atau dengan kata lain adalah 'hunting' arsitektur. Toko2, jalan2, pepohonan dan streetscape di jalan itu tidak luput dari perhatianku. Bangunan2nya jelas arsitektur Perancis. Pohon2 mulai meranggas kembali dan bunga2 mulai bersemi lagi. Banyak bunga2, menambah keindahan dan ke'romantis'an Paris .....

12959410981964545198
12959410981964545198

Beberapa 'ruko' mulai berbenah, maksudnya, bangunannya memang tetap bangunan lama Perancis tetpai banyak di 'pulas' dengan arsitektur modern. Menurut aku, terlalu sayang. Bahkan ada bangunan yg benar2 arsitektur modern.

12959411631771132982
12959411631771132982
Konsep modern di Champs Ellysse, Paris

Streetscape jalan ini tidak banyak. Selain bangku2 biasa, ada juga tiang lampu ala Perancis dan tempat sampah. Kafe2 selalu mengeluarkan meja dan kursi2 untuk bisa makan dan minum di pinggitan jalan ini. Trotoarnya besar sekali. Jalan Champs Ellysse lebarnya kira kira 70 meter, dengan masing2 trotoar kanan kiri kira kira 10 meter. Suatu trotoar yg besar, sehingga memang bisa dipakai untuk ‘berdagang’ makanan dan minuman.

Aku ingin mencoba salah satu tempat itu. Aku duduk di café, memesan jus buah dan cheese cake dan aku mau duduk di luar ! Aku menikmati pagi dan sore hari di jalan ini, hanya merenung dan hunting arsitektur. Wahhh ….. memang luar biasa. Sensasinya itu yg membuat aku seperti kaum jetset Paris, padahal, uangku hanya untuk ‘belanja mata’ ….. hihihi … ahay …..

Jalanan di jalan itu menggunakan conblok dengan konsep desain ‘kipas’. Konsep ini membuat roda mobil tidak terlalu cepat seperti di aspal dan yg menyetir bisa merasakan sensasi tentang ‘bagaimana kita berjalan dengan melihat2 sehingga sering tidak melihat mobil yg melewatinya’. Dengan kata lain, konsep conblok ini bisa membuat jalan tidak licin dan menjadi alat untuk ‘mengerem’…..

12959412901780286821
12959412901780286821

Aku melewati butik ‘kesukaanku’ Louis Vuitton ( maksudku, LV memang kesukaanku tetapi hanya melihat2 di internet atau di toko2 saja ).

Aku memang hanya melihat2 saja, tetapi aku tetap ingat anak2ku. Begitu aku melihat butik Disney kesukaan anak2ku, aku mampir dan membelikan bebeapa barang yg aku tahu, itu barang2 kecintaan mereka …..

1295941008694619143
1295941008694619143

Butik Disney kesukaan anak2ku, biasanya aku menemukan ini di Amrika, tetapi karena ada Disneyland Paris, pasti ada butik Disney disini …..

1295941083726568713
1295941083726568713
Ada yg aneh waktu aku disini. Aku memang orang asia. Disini ternyata banyak yg bilang, orang Asia adalah orang2 yg gemar berbelanja. Beberapa kali gadis2 Jepang menegurku, katanya : “ Mam, bisakan membantuku?” Lalu aku bertanya “ Ada apa?” Mereka meminta aku membawa uang mereka dan membeli barang2 Louis Vuitton. Setelah itu, mereka meminta barang2nya setelah aku selesai. Aku heran, buat apa ?

Mula2nya aku takut, “Jangan2 aku mau dirsmpok nih …” Tetapi setelah beberapa kali gadis2 Jepang yg lain memintaku seperti itu, aku mulau bertanya2. Mengapa? Ternyata, mereka memang bangsa kaya, mungkin terkaya ( biasanya memang wisatawan Jepang selalu membeli barang2 mewah di / ke seluruh dunia ) dan tenyata mereka dikenaksn ‘tax khusus’ untuk membeli Louis Vuitton ( masa sihh?! )! Wah, aku ingtau sekali. Lalu aku membantu seorang gadis Jepang membeli 1 buah tas dan 1 dompet LV seharga kalau dirupiahkan sekitar 37 juta, astaga!! Duh, seumur2 aku tidak akan mau beli barang2 itu, lebih baik uang nya untuk jalan2 saja!

Setelah selesai, aku memberikan barang2 itu dan gadis Jepang itupun pergi setelah ‘menitipkan’ uang untukku ….. lumayan, aku bisa membelikan oleh2 untuk anak2ku …. Suatu kenyataan yg membuat mataku terbuka bahwa, banyak terjadi yang tidak ‘biasa’ dan bisa menjadi kenangan …..

Dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam adalah waktu yg cukup lama. Menjelang jam 7 malam, aku sampai di Arc de Triumph, suatu titik kemenangan bagi bangsa Perancis. Aku duduk di kursi, berfoto dan merenung lagi sampai malam. Lampu2 mulai menyala, tetapi sayang sekali, baterai kamera digitalku habis. Dan aku juga capai sekali. Begitu taxi melewatiku, aku memanggil untuk membawaku pulang ke hotelku. Besok aku harus bejala lagi, memenuhi surveyku …..

[caption id="attachment_87186" align="aligncenter" width="300" caption="Aku di Arc de Triumph"]

12959411421996036030
12959411421996036030
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun