By Christie Damayanti
'Blue Delft' memang sangat menarik! Paling tidak, untukku! Aku memang sangat suka dengan benda2 kesenian, barang2 budaya serta etnik dari ragam kota dan negara. Keramik khas Belanda 'Blue Delft', sangat terkenal di dunia, dan menjadi salah satu icon Belanda, selain Windmills.
Dari Delft, sudah kenyang Subway dan 'tea time' di Blue Delft, bus kami menuju ke kota terakhir hari ini. Ke The Hague, atau Denhaag, sebagai kota pereintahan dan tempat tinggal keluarga kerajaan Belanda.
The Hague memang merupakan kota pemerintahan Belanda. Tempat keluarga kerajaan Belanda dan tempat perwakilan negara2 asing disana, termasuk perwakilan dan Duta Besar dari Indonesia. Kota ini tetap cukup sibuk, walau tidak sesibuk Amsterdam bahkan Rotterdam. Tetapi memang lebih sibuk dari Delft, sepertinya.
Begitu bus kami masuk kota, langsung kami diajak 'city sightseeing' keliling kota, terutama ke wilayah rumah2 dan perwakilan dari duta2 besar negara sahabat, termasuk Indonesia. Bahkan kami diajak benar2 melihat perwakilan dan rumah2 masing2 wisatawan di bus kami. Tour guide bercerita tentang suasana dan kehidupan disana, dan aku mengangguk2, walau ada pemikiran tersendiri melihat lingkungan cantik disana.
Kota cantik dengan lingkungan alam yang asri. Sepanjang sungai disediakan bench untuk duduk2, nyaman sekali .....
Kota The Hague merupakan kota pemerintahan dan ibu kota provinsi South Holland. Ternyata The Hague merupakan kota ke-3 terbesar setelah Amsterdam dan Rotterdam, di Belanda. Dan The Hague merupakan pemukiman untuk sebagian besar kdutaan negara2 sahabat dan organisasi internasional, karena The Hague memang kota pemerintahan. Termasuk juga tempat bermukim perwakilan negara2 dari PBB, bersama2 dengan beberapa kota dunia seperti New York, Brussels, Bonn, Wina, Tokyo dan Nairobi.