By Christie Damayanti
Kemejing adalah nama sebuah desa di kecamatan Semin, Gunung Kidul Yogyakarta. Disebuah rumah kecil di desa ini, merupakan tempat kami sering berlibur jika kami ke Yogyakarta. Sebagian wilayah Gunung Kidul merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan. Dari Yogya menuju Kemejing, sekitar 2 jam dengan jalan yang terjal, naik gunung dan dari Semin menuju desanya, kami harus melalui jalan setapak sampai di depan rumah saudara kami.
Aku tidak ingin menceritakan rumah saudara kami ini, tetapi yang aku selalu merenungkan dalam perjalanan ini adalah kehidupan petani2 tembakau, termasuk pamanku, juga petani tembakau.
Pertama kali aku kesana sejak aku masih kecil, aku tidak pernah mengira bahwa banyak petani tidak bisa memanen tembakau2 karena cuacanya yang ekstrim. Pertama kali kesanapun, aku melihat tulisan dalam papan seperti papan pengumuman yang menyebutkan bahwa daerah Semin termasuk Kemejing merupakan daerah tertinggal. Aku mulai tahu, bagaimana tidak tertinggal, ketika kita melihat petani2 tembakau disana mempunyai kehidupan yang buruk, dan aku langsung bisa membandingkan dengan kehidupan masa sekarang dengan arus globalisasi dengan rumah2 petani2 tembakau itu masih banyak yang tanpa diterangi listrik, apalagi barang2 elektronik. Sedikit meja kursi dan ranjang sudah cukup bagi mereka untuk dipunyai .....
Sepanjang perjalanan di  dari Semin, Gunung Kidul, ke  desa Kemejing, seperti inilah pemandangannya ..... kering dan tandus .....
Karena banyak saudara yang hidup di kota2 besar, saudaraku di Kemejing bisa ikut menikmati kehidupan kota, dengan banyak alat2 elektronik dasar seperti kulkas. Beruntung, rumah saudaraku sudah diterangi listrik walau tetangga kanan kirinya masih gelap jika malam tiba. Jangankan untuk membayar tagihan listrik, untuk maan sehari saja, mereka kesulitan, Â ......
Hampir setiap rumah di desa Kemejing seperti ini, dengan peralatan dapur yang masih sangat tradisionil .....
Kisah warga di Kemejing
Sekitar tahun 1970 sampai 1990-an, hidup di Kemejing sangatlah susah. Hujan turun sekitar hanya 1 - 2 bulan saja dalam 1 tahun, sehingga sangat panas. Tanah2 retak karena kering sehingga semua tanaman mati, kering kerontang dan hidup semakin sulit. Padahal, mata pencaharian mereka adalah bertani, khusunya bertani tembakau karena sangat sulit menanam tanaman disana dengan tanah yang keras dan liat, serta hampir selalu retak2 karena kering. Banyak pemuda pemudi keluar desa untuk ke kota mencari nafkah, biasanya mereka mencari pekerjaan sampai ke Jakarta menjadi pembantu rumah tangga.
Di Semin, termasuk Kemejing, hampir semua tanah dengan kondisi kering dan retak2 seperti ini, jika musim kemarau pandang. Dan menanam tembakaupun, dengan keadaan tanah yang sama .....
Tembakau termasuk dalam 'family Solanaceae' dimana daunnya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tembakau tumbuh di suhu panas dan lembab dengan hujan sepanjang masa. Memang ada musim tuaian, tembakau justru memilig pada musim kemarau dimana daun2nya justru lebih bermutu dengan harga tinggi. Daun2 tembakau yang bermutu dihasilkan hanya di kawasan2 tertentu.