By Christie Damayanti
Orang tua mas Jerry, mas Jerry sendiri, aku dan mas Ajie
Minggu lalu, ketika seorang mahasiswa dari Pontianak datang ke Jakarta untuk khusus menemuiku sebagai salah satu nara sumber 'insan pasca stroke' ( IPS ) dimana dia harus mendesain sebuah bangunan dengan fasilitas2 IPS, aku memang ingin membantunya, walau tetap terbatas. Sehingga ketika dia, namanya Kezia, datang ke Jakarta ini, salah satunya aku berjanji untuk membawanya ke sebuah rumah seorang IPS yang meungkin jauh dari fasilitas2 yang nyaman untuk membantu berkegiatannya.
Kezia memang bukan hanya bersama2 dengan ku saja tetapi dia juga aku perkenalkan dengan komunitas kami sesama IPS dan disabled, dan justru sudah berteman dengagn seorang IPS sahabatku, mas Ajie, untuk bisa menemaninya kemana2 karena aku benar2 terbatas.
Salah satu teman mas Ajie, adalah seorang IPS, dimana akan menjadi insprasi bagi banyak orang termasuk juga Kezia. Sehingga aku mengatur waktu untuk bersama dengan Kezia dan mas Ajie ke rumah mas Jerry di Bambu Apus, setelah pulang kantor, 2 minggu lalu memakai mobilku.
Sekitar jam 6, kami tiba disana. Di salah satu gang di Bambu Apus, kami menuju rumahnya. Udara cukup sejuk, hujan sedikit rintik, membuat aku sedikit 'surut', secara jika aku melihat air, kaki kananku sedikit tidak bisa di kontrol, tidak bisa bergerak dan hanya mengandalkan peganganku dengan Kezia. Perlahan aku menapak menuju rumah mas Jerry, dengan jalanan yang tidak rata dan sedikit basah .....
Mas Jerry adalah salah satu teman mas Ajie yang selalu bersama untuk mengikuti senam stroke di RS Pusat Otak Nasional ( PON ) di daerah Halim Jakarta Timur, tiap hari Senin jam 10.00 pagi. Suatu pagi disana, begitu cerita mas Ajie, mas Jerry tiba2 kejang2, pada waktu sedang senam. Mas Jerry dan mas Ajie adalah stroke pendarahan seperti aku juga, tetapi mereka sempat di operasi batok kepalanya untuk menyerap darah di otak mereka, sedangkan aku tidak, karena tiba2 saja pendarahan di otak kiriku berhenti!
Selama kejang, mas Jerry dibantu oleh dokter2 disana dan ternyata dia beberapa kali mengalami kejang2 seperti itu.
Aku sedikit bergidik! Puji Tuhan, aku tidak pernah mengalami kejang, tetapi aku bisa merasakan sebuah trauma ang cukup mengerikan, yaitu serangan stroke itu sendiri, dimana kami bertkiga termasuk orang2 muda, yang tiba2 harus mengalami keterbatasan2 itu .....