Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cerita di TPU Menteng Pulo

15 Mei 2013   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:32 2477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Setelah papa meninggal, aku sangat sering ke pemakaman Menteng Pulo, dimana papa dimakamkan. Paling tidak, setiap hari Minggu setelah pulang dari Gereja aku dengan mama dan anak2ku membawa bunga wangi, peralatan untuk pembersihan dan berdoa di makam papa.

Sebuah daerah pemakaman, menurutku merupakan daerah penghijauan. Sebuah Ruang Terbuka Hijau ( RTH ), sehingga seharusnya pemerintah daerah bisa menjadikan daerah itu sebagai paru2 kota. Apalagi pemda DKI Jakarta menggabungkannya sebagai Dinas Pertamanan dan Pemakaman, yang menurutku penggabungan ini agak kurang tepat.

Sebuah kota, mempunyai banyak unsur, salah satunya dengan adanya Ruang Terbuka Hijau  yang mempunyai banyak fungsi dan salah satunya adalah paru2 kota, untuk kemudian bisa menjadi paru2 dunia. Tetapi pada kenyataannya, kota Jakarta bukan hanya penghijauannya saja yang 'kurang' bahkan 'kurang sekali', tetapi dengan adanya pemakaman pun tetap saja kurang karena pemda tidak ( atau belum? ) peduli untuk bagaimana pemakaman2 di Jakarta bukan hanya untuk tmpat memakamkan, tetapi juga dikelola dengan baik sehingga pemakaman2 tersebut mampu untuk menjadi Ruang Terbuka Hijau dan sebagai paru2 kota.

Data dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman saat ini di Jakarta mempunyai total luas sekitar 589,65 hektar dari 96 Taman Pemakaman Umum ( TPU ). Yang sudah terpakai sekitar 355,64 hektar dan sisanya merupakan lahan pemakaman siap pakai.

Akutidak menyoroti tentang pemakamannya, tetapi lebih ingin menyoroti tentang 'mengapa pemda DKI Jakarta tidak ( atau belum? ) memperhatikan tentang Taman Pemakaman Umum sementara taman2 di beberapa titik ( apalagi di daerah protokol ) di Jakarta, Dinas ini sudah dan selalu merenovasi taman2 untuk lebih indah?'

Ketika kami sedang berada di makam papa di TPU Menteng Pulo, aku langsung sadar dengan keberadaan makam tersebut. Apalagi, sebenarnya TPU Menteng Pulo merupakan Pemakaman di daerah protokol ( terletak di jalan Casablanca ), yang seharusnya lebih diperhatikan sebagai RTH atau TPU yang bisa dibanggakan oleh warga Jakarta. *Lalu bagaimana dengan  TPU2 yang berda di pelosok2 Jakarta?*

Sedikit cerita di TPU Menteng Pulo :

Menteng Pulo adalah salah satu TPU di Jakarta yang berda di daerah protokol dan di tengah2 kota, walau masih ada TPU Karet Bivak. Menurutku, pemda DKI Jakarta seharusnya merawat TPU ini, apalagi TPU ini sudah 'dikalahkan' dan digusur untuk menjadi beberapa apartemen mewah. Dan seharusnya juga, pemda sudah mau menerima 'penggusuran' oleh developer2 besar, dan pastilah mereka memberikan kompensasi yang sangat besar! Apalagi harga tanah disana ( seputaran Casablanca ), walaupun bekas kuburan, tetaplah harganya tinggi.

Jika ada kepedulian pemda uang 2 hal saja ( untuk yang memakamkan disana sebagai penghormatan bagi warga dan untuk semua warga Jakarta ), TPU  Menteng Pulo ini akan setidaknya menjadi kebanggaan warga, dan sebagai paru2 kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun