By Christie Damayanti
[caption id="attachment_135929" align="aligncenter" width="518" caption="putianggraini.wordpress"][/caption]
Bayangan itu terus mengikutiku
Bayangan itu jelas mengikutiku
Tetapi bayangan itu hanya diam dan membisu
Bayang itu hanya menatapku sendu .....
Aku bergerak tak tentu arah, bayangan itu tetap mengikutiku
Aku diam mencari suka, tetapi bayangan itu hanya tetap diam
Bisakah bayangan bersuara ???
Bisakah bayangan berteriak ???
Sebuah sinar meredup dibelakangku, sebuah sinar hidupku .....
Bayangan itu jauh didepanku, bayang itu ternyata tidak mengikutiku lagi
Semakin sinar itu redup, bayang itu semakin tidak berbentuk
Dan ketika sinar itu menyentuh tanah, bayangan itu melayang .....
Bayangan itu selalu mengitariku,
Kadang-kadang bersinar terang, kadang-kadang hanya ada kegelapan
Ketika mentari hidupku bersinar, bayangan itu menampakan sinarnya
Ketika hanya bulan di sekelilingku, bayangan itu redup tak terkira
Dan ketika hujan badai, bayangan itu hilang seakan tak tentu ada .....
Ku tak dapat menggapainya
Ku tak bisa memeluknya
Bayangan itu laksana awan, membubung tinggi