By Christie Damayanti
[caption id="attachment_318609" align="aligncenter" width="554" caption="foto.news.viva.co.id"][/caption]
Di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan
Derita dan hasil banjir memang sangat banyak. Apalagi banjir besar yang mengepung Jakarta, 2 minggu terakhir ini. Begitu aku bisa keluar dari kompleks ku ( karena pintu keluar masuk kompleksku terkepung banjir ), aku menyempatkan diri untuk survey dan mengamati hal2 yang luput dari pemberitaan media.
Jika hasil banjir sekarang ini, jelas merugikan warga Jakarta. Baik yang memang terkena banjir, bahkan semua warga Jakarta. Kerusakan permanen fisik Jakarta ( misalnya, tanggul jebol, rumah dan perabotan hanyut, sampah dimana2 atau jalan2 yang rusak ), kerusakan psikis dan trauma warga, membayangi Jakarta ( bahkan Indonesia ) dalam waktu entah berapa lama. Semua sudah diberitakan di banyak media. Menumbuhkan simpati dan empati tinggi di kalangan sesama manusia, khususnya warga kota dan negara .....
Tetapi, ada beberapa hal yang mungkin luput diberitakan. Jika tidak membahayakan, mungkin tidak apa2. Tetapi ketika aku mengamati hasil2 peninggalan banjir yang lalu, dalam survey 1 hari Sabtu kemarin, setidaknya ada 2 hal yang mungkin juga bukan apa2 dimata orang lain, tetapi "apa2" di mataku, sebagai pengamat :
Medio, Sabtu 24 Januari 2014
1. Di jalan Otista Raya
Di pertigaan ke arah jalan Cawang Baru, ditengah2 pertigaan, terdapat sebuah tangga bambu untuk menyangga kabel2 ( listrik dan telpon ) yang menjuntai. Jika tangga bambu ini diambil, kabel2 itu akan menjuntai sampai ke permukaan jalan. Yang akan mengakibatkan pertigaan itu akan terganggu dan kendaraan tidak bisa lewat.
a.      Pagi itu memang masih sepi, belum banyak kendaraan yang melintas, tetapi bayangkan, jika tangga bambu di tengah2 pertigaan, pengendara harus super hati2 untuk tidak menenggol tangga tersebut. Apalagi khuhusnya pengendara sepeda motor, seperti foto2 dibawah ini!