Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Memilih Jadi ‘Kuli Proyek’ …..

15 Januari 2011   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Dari dulu, waktu aku masih kecil ( mulai SD dibawah kelas 3 ), papaku yang seorang insinyur sipil, selalu mengajakakku ke proyek2nya. Dari hanya melihat dari dalam mobil, melihat gambar2 desainnya sampai aku ikut ‘manjat2’ proyek …..

Gambar2 proyek ‘blueprint’, pertama kali aku ga suka, karena bau amoniak! Tapi setelah aku benar2 melihat gambar desainnya, aku benar2 terpikat! Aku pikir, ”Wahhhhh, pintar sekali yg menggambar! Koq bisa ya gambar rumah dan gedung2 tinggi? Aku mau ahhhh, menjadi insunyur …..”. Dan sejak itulah aku bercita2 menjadi seorang insinyur …..

Dulu, aku tdk mengerti, apa insunyur itu. Setelah papaku menjelaskan, apa itu insinyur sipil, arsitek, interior, teknik lingkungan, mekanikal and elektrikal, dll, aku mulai mengerti. Masing2 dibidang dijelaskan satu persatu dan lamaaaa sekali …… ( ingat, aku kan masih kecil ? ), aku benar2 tertaring menjadi seorang arsitek ….. Jadilah aku seorang arsitek, dan cita2ku dan papaku terwujud sudah ….. 19 tahun aku sudah bergelut dengan desain2, dari interior, taman, rumah, ruko dan high rise building, dan aku sangat menikmati bidang pekerjaanku  … Dari dulu, begitu aku mulai kerja, aku di tempatkan di project management team di pengembang terbesar tahun 1994, sebagai assistant project architect, dan aku merasakah nikmatnya hidup, seperti dulu waktu papaku selalu membawa aku ke proyek2nya. Aku manjat2 ke atas, naik schaffolding, alimak, coba2 naik gondola, bahkan mencoba nailk tower crane ! Heran, dulu aku sama sekali tdk takut mati …. :)

Setelah aku berkeluarga dan jabatanku semakin baik, aku tetap memilih menjadi project architect, dengan kata lain aku lebih memilih jadi ‘kuli proyek’ , walau salaryku mengikuti pengalamanku dan senioritasku ….. mengapa ? Mengapa aku memilih jadi kuli proyek ? Mengapa aku tidak memiilih menjadi arsitek yang duduk di kantor ?

[caption id="attachment_84727" align="aligncenter" width="300" caption="Kami di sebuah proyek apartemen, lantai teratas ( lantai 24 )"][/caption] Banyak yang membuat aku sangat menyukai pekerjaanku sebagai ‘kuli proyek’. Coba lihat :

1.    Aku memang dari dulu mengikuti papaku kemana2 dalam rangka pekerjaan, ke proyek2. Aku benar2 mengeri, bagaimana runtutan dari desain sampai selesai dibangun.

2.    Aku benar2 kagum, ‘gimana bisa aku bersama tim ku, mewujudkan sebuah bangunan / sekumpulan bangunan dari hanya di pikiran, diangan2, digambar dampai selesai’. Dan gimana, aku dan tim ku bisa bekerjasama dengan banyak orang ( team work ) untuk mewujydkan itu ?

3.    Aku benar2 mengerti, bagaimana susahnya mencari uang ….. cuba aku benar2 kuli / pekerja kasar bangunan, begitu berpeluh ( mengakati zak semen, mencamput beton, dll ) dan mati2an untuk mendapatkn upah per-hari ….. pekerjaan itu benar2 berat ….. aku jadi bisa berteman dengan mereka ….. ( jangan lupa, aku perempuan, tapi banyk teman yg bisa ‘melindungi’ aku dari orang2 yg memang iseng / bahkan jahat ).

4.    Aku dan tim ku ( manajemen proyek dan pekerja kasar proyek ) adalah ujung tombak proyek2. Tanpa kami, tidak ada proyek …..

5.    Yang terpenting, aku bisa ber-networking dengan konsultan, kuntraktor serta supplier. Diluar proyek, kita bisa berteman baik, sangat baik, dan bisa saling mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun