By Christie Damayanti
Jika aku tidak dengan mba Cisca, aku akan berusaha untuk membeli tiket kereta disini. Tetapi karena dengan mba Cisca, pasti semuanya sudah dibantu denan dia ......
Â
Sekitar jam 5.00 sore waktu Amsterdam, mba Cisca datang dari pekerjaannya dan itulah pertama kali kami bertemu setelah sekian tahun hanya saling berkomentar di Facebook. Dan, pertama kali juga aku bisa merasakan aura yang sama dengan aku, bahwa, mba Cisca itu  sangat welcome, ceria, "wak-wak-an", gampang tertawa dan sama2 narsis, hahahahaha ......
Karena sudah sore juga, dan aku mulai bosan di Schipol, mba Cisca mengajakku turun dari area kedatangan Bandara Schipol, menuju Stasiun Kereta Schipol. Mencari kereta untuk membawa kami ke Breda.
Mba Cisca tinggal di Breda, sebuah kota cantik dan mungil di perbatasan antara negeri Belanda dan negeri Belgia. Menuju ke Breda dari Amsterdam atau lebih tepatnya dari Schipol Airport, sekitaran 1 jam naik kereta.
Aku dipesankan hotel di Breda, Dimana aku memang berniat untuk tinggal di kota kecil dan kota permukiman untuk research dan survey ku. Bukan di kota besar Amsterdam, yang sudah aku jelajahi lebih dari 10x disana, bertahun2 lalu.
Kali ini, memang tujuanku traveling ke Eropa adalah untuk research dan survey untuk melihat, merasakanm dan mencari konsep2 baru dari negeri2 yang berbeda dengan Indonesia. Gunanya, untuk konsep2 baru bagi aksesibilitas dan fasilitas2 untuk m enjadi kota Jakaarta inklusi bagi semua warga kota, termasuk untuk Indonesia .....
***
Ok lah .....
Setelah kami berbasa basi kenalan dan kami menyadari bahwa kami berada di "frekwensi" yang sama (hahahaha .....), kami selalu berjalan beriringan aku diatas kursi roda dan mba Cisca mengikuti atau mengiringiku sambil berceruta bahkan selalu tertawa ngakak.