Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Konsep dan Filosofis Sebuah Pintu untuk Hunian Peninggalan Soviet

25 Agustus 2024   17:01 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Hampir semua hunian apartemen yang kami datangi di permukiman era Soviet di Tashkent, pintu lobbynya selalu bermaterialkan pintu besi. Pintu-pintu besi tua yang sudah karatan. Sebagian kecil menggunakan pintu kayu, itu bukan pintu hunian apartemen, tetapi pintu hunian rumah-landed.

Sebagian, hanya sekadar pintu besi biasa yang sudah sulit untuk di buka tutup. Sebagian lagi, pintu-pintu besi yang dilengkapi dengan kode-kode digital untuk pengamanan. Itu pasti sudah ditambahkan di era modern sekarang ini.

Pintu besi era Soviet lama sering dikaitkan dengan arsitektur dan desain yang berat dan utilitarian pada masa itu. Konsepnya sudah jelas, pada masa itu besi difungsikan untuk memberikan perlindungan kepada penghuni disana, dan juga untuk menutup semua celah hunian bagi tentara-tentara komunis yang bisa membuat penghuni ketakutan.

Aku menuju pintu masuk lobby sebuah hunian apartemen dengan pintu besi yang memprihatinkan, berkarat dan
Aku menuju pintu masuk lobby sebuah hunian apartemen dengan pintu besi yang memprihatinkan, berkarat dan "seram"/Dokumentasi pribadi

Pintu besi lobby apartemen dengan kunci digital, yang pastinya dipasang baru-baru ini di zaman modern ini.

Pintu-pintu ini biasanya kokoh dan dirancang untuk keamanan, sering ditemukan di gedung-gedung pemerintahan, instalasi militer, dan bahkan kompleks perumahan. Pintu-pintu ini melambangkan kekuatan dan kerahasiaan rezim Soviet.

Konsep pintu besi itu sangat jelas, walau jika berhubungan dengan hunian masyarakat, tentu merupakan sebuah fungsi tambahan, karena hunian adalah tempat tinggal masyarakat yang biasa saja. Kecuali untuk hunian pejabat meeka.

Tetapi, ini terjadi dan pintu-pintu besi itu memang sungguh kokoh walau sudah karatan dan agak susah untuk di buka dan di tutup.

Beberapa referensi berbahasa Russia kubaca, bagi orang Rusia saat itu, tentu saja akan menurun kepada negeri-negeri jajahannya termasuk Uzbekistan, memiliki 4-5 kunci berbeda untuk membuka pintu depan adalah hal yang wajar.

Ada beberapa cerita di refrensi-referensi yang aku baca bahwa mereka sepertinya agak takut dengan apa yang ada di lingkungan tempat hidup mereka, sehingga mereka membuat pintu-pintu dobel untuk rumah-rumah mereka.

Aku cuma membayangkan. Ketika konsep Krushchevka berlaku, membangun kompleks-kompleks hunian dengan material semurah mungkin dan waktu secepat mungkin, tentu saja pontu besi merupakan hal yang mustahil, karena besi pasti akan mahal dibandingkan dengan kayu.

Tetapi ketika aku di sana dan melihat sendiri, ternyata pintu besi itu ada dan semua pintu untuk masuk ke lobby adalah bermaterialkan besi full, tentu saja ini tidak main-main berhubungan dengan keamanan penghuni!

Apa yang salah dengan keadaan ini?

Aku terus membaca dan menemukan lagi, kenyataan tentang sebuah negeri yang berpahamkan sosialis komunis ini.

Sempat aku melihat dengan jelas, ketika kami masuk ke sebuah apartemen dan ada sebuah keluarga sedang berdiri di depan unit hunian mereka, mereka bercakap-cakap dengan bahasa yang aku tidak kenal, dan pintu unit mereka terbuka, aku melihat ada pintu dobel. Di dalam adalah pintu kayu dan di luarnya adalah pintu besi.

Pintu rumah besi di lantai 1 beberapa apartemen yang kami datangi/Dokumentasi pribadi
Pintu rumah besi di lantai 1 beberapa apartemen yang kami datangi/Dokumentasi pribadi

Privasi selalu menjadi masalah di Uni Soviet pada saat itu, negara dengan tradisi panjang kehidupan komunal dan pengambilan keputusan kolektif, bahkan sebelum revolusi Bolshevik. Banyak komunitas pedesaan, sering kali menetapkan aturan bagi anggotanya dan mengganggu kehidupan mereka.

Dalam masyarakat Soviet, orang-orang mulai memiliki apartemen tersendiri di kota. Sejak pertengahan 1950-an, bangunan tempat tinggal murah dengan konsep Khruschovka, yang diambil dari nama Nikita Khrushchev, dibangun di seluruh Uni Soviet.

Dan bangunan-bangunan ini awalnya memiliki pintu yang sangat goyah, material kayu. Setelah beberapa saat, karena materialnya murah, maka kayu-kayu itu mulai membusuk, sehingga mereka membuat pintu-pintu baru dengan material kulit buatan disebut "dermatin" atau "fabrikoid".

Hal ini membuat pintu tersebut terlihat "lebih kaya" namun juga membuatnya bertahan lebih lama. Banyak perampok masuk dengan pintu-pintu sejeis ini. Pemerintah Soviet saat itu berpendapat, jika memproduksi dan memasang pintu besi tidak hanya akan memakan biaya yang mahal, namun juga akan melemahkan basis ideologi komunisme.

Lagi pula,

Mengapa ada kebutuhan akan pintu besi di negara yang segalanya menjadi milik rakyat dan milisi? 

Jadi, apa yang ingin disembunyikan warga di balik pintu besi? 

Catatan:

Aku bertanya pada Zoyir tentang pintu double seperti ini. Bagian dalam adalah pintu kayu dan bagian luar adalah pintu besi. Sebagai warga awam disana, memang sangat masuk akal tentang pendapatnya. Bahwa, ketika musim dingin mereka membutuhkan banyak perlengkapan pembantu untuk bertahan pada waktu musim dingin, salah satunya adalah pintu double ini.

Sangat masuk akal, dan itu benar-benar alasan yang lebih masuk akal ketimbang alasan-alasan tentang keamanan di sebuah negara berideologi komunis.

Dalam masyarakat dengan tingkat privasi yang rendah, siapa pun yang ingin mengisolasi diri akan mengundang kecurigaan dan gosip. Pada tahun-tahun terakhir Uni Soviet, pemasangan pintu besi yang tebal, seringkali berlapis-lapis yang dapat melindungi penghuni.

Namun alasan utama di balik popularitas pintu tebal dan berlapis-lapis adalah karena alasan psikologis. Yaitu, setelah bertahun-tahun merasa tidak aman di balik pintu tipis dari banyak "serangan", Soviet mengimbangi rasa takut tersebut dengan memasang pint-pintu besi.

Mengapa sebagian besar pintu kayu (yang diluarnya adalah pintu besi) Soviet terbuka ke dalam? 

Ada juga mitos Soviet bahwa sebagian besar pintu apartemen Soviet dibuka ke dalam demi keamanan negara. KGB konon ingin apartemen tersebut mudah dibobol jika ada orang berbahaya yang mengunci diri di dalam.

Aku cuma tersenyum ketika ada mitos yang terdengar seperti itu. Karena, bukankah KGB bisa membuka bagaimanapun sulitnya pintu-pintu itu dikunci?

Tetapi, mungkin alasan sebenarnya jauh lebih sederhana.

Tangga di konsep Khruschovka sangat kecil. Jika pintu dibuat terbuka ke luar, maka akan memakan lebih banyak ruang di tangga. Bahkan di beberapa gedung, pintu apartemen tetangga sangat berdekatan sehingga memungkinkan untuk membuka pintu dan secara tidak sengaja mengetuk tetangga jika dia sedang membuka kunci.

2 kusen pintu lobby apartemen era Soviet. Kusen di dalam adalah kusen kayu dan di luar adalah kusen besi ./Dokumentasi pribadi
2 kusen pintu lobby apartemen era Soviet. Kusen di dalam adalah kusen kayu dan di luar adalah kusen besi ./Dokumentasi pribadi
Tetapi, ketika dobel pintu kayu dan besi tidak terelakkan lagi, maka daun pintu besi memang harus dibuka keluar, sementara daun pintu kayu dibuka kedalam.

Bagaimana dengan apartemen-apartemen baru dan modern di zaman ini?

Sebuah konsep dan filosofis unik dari sebuah pintu di hunian apartemen peninggalan Soviet, termasuk di Tashkent.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun