By Christie Damayanti
Hampir semua hunian apartemen yang kami datangi di permukiman era Soviet di Tashkent, pintu lobbynya selalu bermaterialkan pintu besi. Pintu-pintu besi tua yang sudah karatan. Sebagian kecil menggunakan pintu kayu, itu bukan pintu hunian apartemen, tetapi pintu hunian rumah-landed.
Sebagian, hanya sekadar pintu besi biasa yang sudah sulit untuk di buka tutup. Sebagian lagi, pintu-pintu besi yang dilengkapi dengan kode-kode digital untuk pengamanan. Itu pasti sudah ditambahkan di era modern sekarang ini.
Pintu besi era Soviet lama sering dikaitkan dengan arsitektur dan desain yang berat dan utilitarian pada masa itu. Konsepnya sudah jelas, pada masa itu besi difungsikan untuk memberikan perlindungan kepada penghuni disana, dan juga untuk menutup semua celah hunian bagi tentara-tentara komunis yang bisa membuat penghuni ketakutan.
Pintu besi lobby apartemen dengan kunci digital, yang pastinya dipasang baru-baru ini di zaman modern ini.
Pintu-pintu ini biasanya kokoh dan dirancang untuk keamanan, sering ditemukan di gedung-gedung pemerintahan, instalasi militer, dan bahkan kompleks perumahan. Pintu-pintu ini melambangkan kekuatan dan kerahasiaan rezim Soviet.
Konsep pintu besi itu sangat jelas, walau jika berhubungan dengan hunian masyarakat, tentu merupakan sebuah fungsi tambahan, karena hunian adalah tempat tinggal masyarakat yang biasa saja. Kecuali untuk hunian pejabat meeka.
Tetapi, ini terjadi dan pintu-pintu besi itu memang sungguh kokoh walau sudah karatan dan agak susah untuk di buka dan di tutup.
Beberapa referensi berbahasa Russia kubaca, bagi orang Rusia saat itu, tentu saja akan menurun kepada negeri-negeri jajahannya termasuk Uzbekistan, memiliki 4-5 kunci berbeda untuk membuka pintu depan adalah hal yang wajar.