Zoyir kuperkirakan tingginya sekitar 180 cm dan aku melihat dia harus menundukkan kepalanya ketika dia berada di depan sebuah pintu rumah tua. Dan, begitu juga di beberapa rumah-rumah tua lainnya, yang membuat aku sangat ingin tahu, mengapa demikian?
Konsep arsitektural, ketinggian pintu itu sekitar 2 meter dengan prediksi ketinggian yang tertinggi seseorang tidak lebih dari 2 meter. Dan, itu sudah menjadi patokan standard internasional, sehingga sebagai seorang arsitek di manapun aku berada, di otakku sudah pasti tahu bahwa ketinggisn pintu rumah adalah sekitar 2 meter.
Tetapi, kalau begitu mengapa Zoyir harus menunduk jika dia mau hasuk ke sebuah rumah tua?Â
Dan, itu juga terjadi di rumah-rumah tua berikutnya, sepertinya ketinggian pintu rumah-rumah tua itu, sama tidak lebih dari 180 cm. Mengapa?
Aku bertanya pada Zoyir saat itu, dan saat ini aku mencari tahu dan googling, tetapi aku tidak menemukan sejarahnya, mengapa ketinggian pintu rumah-rumah tua itu hanya sekitar 160 cm sampai 170 cm?
Atau, apakah konsep arsitektur saat itu memang ketinggian pintu rumah-rumah pada abad demikian hanya 160 scm ampai 170 cm?
Ternyata, jawaban Zoyir benar-benar diluar dugaan.
Jika Zoyir harus masuk ke rumah tua tersebut, dia harus menaiki tangga 2 trap dan dia harus menundukkan kepalanya dahulu baru dia bisa masuk lewat pintu tersebut.
Rumah-rumah tua dengan pintu-pintu rumah tersebut dari material-material kayu yang sudah lapuk dimakan zaman, dengan ketinggian antara 160-170 cm saja.
Menurut nya, ketinggian pintu-pintu rumah tua itu sekitar 160-170 cm itu, karena konsep adat dan budaya mereka saat itu tentang sebuah PENGHORMATAN! Penghormatan yang bagaimana?