Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyamankah Blusukan di Gang-gang Tua Perkotaan Tashkent yang Sempit tetapi Tidak Kumuh?

3 Agustus 2024   14:13 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Aku menyusuri gang2 kecil, kadang sempit tetapi tidak kumuh, dan melihat dinding2 tua yang terkelupas, sehingga aku dengan leluasa mengamati material2 yang berkolaborasi antara tanah liat dengan rumput jerami.

Mungkin, aku tidak akan bisa blusukan di Jakarta, negeri tercintaku sendiri, untuk masuk ke gang2 kecil dan sempit, karena tidak bisa membawa kursi rodaku. 

Mungkin juga, jika pemda Jakarta pun sudah memperbaiki fasilitas gang2 perkotaan Jakarta dan bisa dimasuki oleh kursi rodaku, aku juga tidak akan kesana karena factor keamanan.

Itu memang baru mereka2, jika Jakarta sekarang sudah ramah disabilitas, tetapi tetap kemananya sangat rentan dengan berbagai alasan. Yang terutama adalah memang warga Jakarta sangat padat, sehingga masalah kemananan sangat rawan .....

Skip dahulu tentang wilayah perkampungan perkotaan Jakarta .....

Aku ingin membahas bagaimana aku bisa keluar masuk gang2 perkampungan perkotaan, dalam hal ini adalah perkampungan perkotaan ibukota Tashkent. Aku berjalan2 di beberapa lama aku disana ditemani oleh Zoyir untuk mengamati bagaimana kehidupan warga disana yang berada dalam rumah2-landed di ibukota Tashkent.

Apakah sama dengan kehidupan pekampungnan perkotaan ibukota Jakarta atau kota2 lainnya di seluruh dunia?

Bagaimana mereka beradaptasi dengan keadaan kehidupan mereka dalam perkotaan?

Atau, bagaimana sesungguhnya kehidupan mereka untuk survive di Tashkent?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun