Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komitmen Uzbekistan Terhadap Inklusivitas dan Persamaan Hak bagi Semua Orang

8 Juni 2024   13:22 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:21 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi. Aku dengan latar belakang Hotel Uzbekistan di Tashkent ibukota negara ini yang bertangga2 .....

By Christie Damayanti

Awalnya, aku pesimis tentang keadaan Uzbekistan yang "pastinya" belum ramah disabilitas. Mengingat ketika tahun 2023 lalu aku research di beberapa negara di Eropa, aku sangat yakin tentang ini. Karena pada kenyataannya, ketika aku traveling keliling dunia, hanya ada 2 negara yang benar2 aku nyaman terlebih aman untuk traveling diatas kursi roda. Yaitu Jepang yang terbaik dan Singapore yang kedua.

Cukup terbukti tentang ini, ketika awal musim semi tahun 2024 lalu aku berad di Uzbekistan, memang belum ramah disabilitas, tetapi sangat jauh lebih baik disbanding Indonesia, sebagai negara tercintaku.

Negeri cantik Uzbekistan ini, memang masih "muda", terpecah dengagn Uni Soviet tanggal 31 Agustus 1991. Dengan presiden pertamanya yang memang belum terlalu peduli tentang ini.

Tetapi, ketika presiden pertama meninggal dunia dan digantikan presiden kedua sekarang ini, Uzbekistan sangat maju tentang kemodernannya saja di kota2 besar disana, tetapi juga infrastrukturnya tentang asesibilitas dan beberapa fasilitas2 yang dibangun untuk  mengarah sebagai "negeri ramah disabilitas".

Uzbekistan telah membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi para penyandang disabilitas. Bahkan sebelum pandemi terjadi, pemerintah menyatakan bahwa ketidakmampuan penyandang disabilitas untuk menjalani kehidupan normal adalah hal yang tidak dapat diterima.

Untuk mengatasi masalah ini, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) bekerja sama dengan UNICEF dan Organisasi Perburuhan Internasional untuk membentuk Program Bersama PBB tentang Perlindungan Sosial. Program ini bertujuan untuk membantu keluarga berpenghasilan rendah, pemuda pengangguran, dan penyandang disabilitas. Itu untuk seluruh dunia, termasuk untuk Uzbekistan.

Program ini dibangun berdasarkan 2 pilar utama, yaitu model sosial disabilitas dan kesehatan disabilitas.

Model sosial disabilitas, menekankan bahwa masyarakat harus memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas, dibandingkan mengharapkan individu untuk mengubah dirinya sendiri. Sementara itu, pemerintah membantu memandu upaya meningkatkan aksesibilitas, lapangan kerja, pendidikan, dan kesehatan bagi penyandang disabilitas

Konvensi PBB tentang Hak-hak Disabilitas (CRPD) memperkuat Uzbekistan pada  komitmennya terhadap hak asasi manusia dan prinsip2 negaranya. Negara ini juga telah mengambil langkah2 untuk meningkatkan infrastruktur publik dan aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun