Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berbagai Cerita Unik dan Menarik dalam Perjalananku dari Samarkand ke Bukhara

11 Mei 2024   13:13 Diperbarui: 11 Mei 2024   13:24 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Dokumentasi pribadi - Perjalanan kami dari Samarkand ke Bukhara dengan gumpalan2 salju tebal dari hujan salju di awal musim semi tahun 2024 ini, dengan berbagai cerita menraik, yang akan kutuliskan secara detail setelah artikel ini .....

 

Ketika jalan dari ibukota Tashkent ke kota Samarkand, merupakan salah satu jalan dari Jalur Sutra kuno. Saat itu, Jalur Sutra ditempuh oleh bergerombol unta2 dimana jarak Tashkent ke Samarkand denagn bue tour kami sekitar 5 jam, dan menurut beberapa referensi, itu adalah jarak yang ditempuh oleh seekor unta.

Tetapi saat sekarang, saat aku dan rombongan bus tour kami pada waktu disana, aku menemukan banyak hal2 yang unik, aneh bahkan cukup susah untuk aku nikmati. Akan aku tuliskan di beberapa artikelku setelah ini.

Sepanjang jalan dari Tashkent ke Samarkand itu, ada beberapa titik peristirahatan untuk membeli bahan bakar atau makanan atau toilet2 umum. Tetapi ketika kami disana, di awal museim semi walau masih selalu hujan salju, ternyat tidak semua titik peristirahatan itu benar2 bisa untuk beristirahat, karena tutup. Karena hujan salju. Karena dingin!

Titik2 itu pun merupakan titik2 pemeriksaan polisi, ketika masih dibawah presiden pertama dengan masih mengikuti bentuk pemerintahan sosialis komunis Uni Soviet. Tetapi setelah berganti presiden, pemeriksaan polisi pun ditiadakan, dan Uzbekistan benar2 menjadi sebuah negeri Islam dan modern .....

Saat kami disana, dengan hujan salju serta tidak atau sedikit dibukanya titik2 peristirahatan, membuat kami cukup sulit untuk ke toilet. Bahkan, sangat sulit untukku Dimana aku tidak bisa ke toilet dengan kloset jongkok, sementara kloset duduk di Uzbekistan merupakan "barang mewah" yang tidak ada di sebagian besar toilet2 umum!

Itu masalah utama, untukku!

Catatan :

Akan kutuliskan bagaimana aku berjuang untuk bisa ke toilet dengan closet duduk, karena aku tidak bisa memakai closet jongkok, karena tubuh kananku lumpuh, dan aku harus pipis di bus tour, hihihi .....

Dokumentasi pribadi -
Dokumentasi pribadi - "Xojatxona" artinya adalah toilet "buang hajat", selalu ada di sepanjang jalan dari Samarkand ke Bukhara, tetapi belum tentu mempunyai closet duduk, yang menyulitkan untukku!

 

Masalah kedua adalah, kendaraan bermotor Uzbekistan sebagian besar sudah mempunyai bahan bakar gas, bukan bensin. Memang, masih ada mobil2 dengan bahan bakar bensin, tetapi karena sebagian besar mobil berbahan bakar gas, menjadi pompa bensin tidak laku, tidak antri, tetapi pompa2 untuk gas, astagaaaaaa ......

Catatan lagi :

Akan kutuiskan juga agaimana macet luar biasa tentang mereka yang mengantri gas untuk kendaraan2 pribadi dan umum, disana.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

u4-663f0b39de948f4b084d5312.jpg
u4-663f0b39de948f4b084d5312.jpg

Dokumentasi pribadi - Mobil2 pribadi yang antri (di ke2 sisi jalan) untuk mengisi bahan bakar gas, bisa berjam2 bahkan isa berhari2! Seperti di Indonesia saja, jika bensin mau naik, atau kelangkaan bensin .....

 

Sepanjang jalan dari Samarkand ke Bukhara, sama ketika kami dari Tashkent ke Samarkand. Cuaca mendung dan hujan salju berkali2, gumpalan2 salju juga terdapat disana, dengan berbagai pemandangan asli local Uzbekistan yang eksotis ......

Pedestrain yang cukup nyaman tertlihat dari atas bus kami, yang kupikir bisa menjadi alasan utamaku untuk terus mengksplore Uzbekistan, denaggn kursi roda ajaibku. Dan dari atas bus ini pun, aku bisa melihat fasilitas2 publik yang ada, seperti halte2 bis disana yang sepertinya juga cukup aksesibel bagi kursi rodaku.

u5-663f0bab1470932ca96b4612.jpg
u5-663f0bab1470932ca96b4612.jpg

Dokumentasi pribadi - Sepanjang perjalanan luar kota dari Samaarkand ke Bukhara, dengan pedestrian yang SEPERTINYA aksesibel untuk kurai rodaku, tetapi benarkah demikian? Belum tentu! Akan ku buktikan dalam tulisan2ku berikutnya .....

Catatan lagi dan lagi :

Cerita dan analisaku dari atas bus tour kami tentang pedestrian sepanjang jalan luar kota antara Samarkand ke Bukhara, yang mengundang keingintahuanku untuk terus mengeksplore tentang Uzbekistan.

Antara Tashkent dan Samarkand, juga antara Samarkand ke Bukahara, wilayahnya semi-gurun. Dengan banyak tanaman2 khas Uzbekistan dan beberapa jenis tanaman yang menjadi salah satu hasil utama Uzbekistan yang di ekspor seperti kapas, gandum, padi, dan kebun buah-buahan yang memiliki irigasi melimpah.

Tetapi, karena aku disana saat itu adalah awal musim semi dengan hujan salju dan tanaman2 itu menggas, sehingga aku hanya bisa menampilkan foto2 tamanan dan pepohonan2 yang meranggas tanpa dedaunan.

Catatan juga lagi dan lagi :

Pepohonan yang meranggas serta bagaimana pepohonan atau tempat3 gtingi disana, menjadi sarang burung bagi burung2 bangau! Sungguh aku tercengang mendengar cerita Zoyir tentang burung2 bangau itu, dan dijadikan salah satu icon Uzbekistan!

Dokumentasi pribadi - Tanaman2 yang meranggas, melewati musim dingin, menuju musim sepi dan musim panas, yang akan berdaun dan memberi buah dan bunga untuk Uzbekistan .....
Dokumentasi pribadi - Tanaman2 yang meranggas, melewati musim dingin, menuju musim sepi dan musim panas, yang akan berdaun dan memberi buah dan bunga untuk Uzbekistan .....

 Samarkand memang  seperti yang kuharapkan. Salah satu kota besar di Uzbekistan dengan arsitektur khas campuran antara Asia Tengah Rusia, Timur Tengah dengan arsitektur Islamic nya, sedikit pengaruh dari Eropa sserta kemodernan warga Moslem yang aku lihat disana.

Monumen2 besar disana,yang berada dalam reruntuhan sebagian besar telah dipulihkan, tetapi bagian2 lama Samarkand diratakan terlebih dahulu oleh Tsar Rusia dan kemudian oleh Soviet. Untungnya, seseorang (mungkin Stalin) menyadari potensi wisata yang besar dengan melestarikan situs2 ini sebelum pembaruan perkotaan yang sama terjadi di Bukhara dan Khiva.

Aku hanya bisa mengeksplore di beberapa tempat wisata, seperti Registan, Guri Amir dengan bebaragi fasilitasnya, Dimana aku pun sempat bermain salju di plaza Registan, yang sangaaaaatttttt cantik!

Sebuah pemandangn serta suasana yang sungguh sangat eksotis, seperti yang sudah aku tuliskan di beberapa artikelku sebelum nya.

***

Perjalanan kami dari Samarkand ke Bukhara adalah sekitar 5 jam non-stop. Tetapi karena kami sering berhenti khususnya untuk pergi ke toilet, sehingga kami menempuh perjalanan sekitar 7 jam, yang sudah diantisipasi oleh mereka yang mengorganusir perjalanan tour kami.

Sangat menarik, ketika aku terkagum2 oleh kebesaran Tuhan, melibatkan aku dalam perjalanan ini, dengan berbagai cerita yang menarik serta suasana dan kedaan2 yang benar2 tidak akan terpikir aku bisa mengerti kehidupan luar biasa warga Uzbekistan.

Dan yang jelas, aku benar2 semakin jatuh cinta kepada sebuah negeri anti-mainstream ini .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun