Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Permukiman Modern "Bedok" Tenggara Singapore, yang Ternyata Sudah Ada Sejak Abad Ke-14

6 Februari 2024   09:46 Diperbarui: 6 Februari 2024   09:46 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                                                                                                    Dokumentasi pribadi

                          Bedok, area permukiman modern tetapi dalam Sejarah sudah ada permukiman sejak abad ke-14 di Singapore .....

 

Adakah kita jalan2 blusukan ke daerah2non-wisata, jika kita keluar negeri?

Pasti tidak, karena ngapain blusukan ke "perkampungan" perkotaan, jika masih banyak distinasi wisata yang terhampar di drpan kita? Buang2 waktu, buang2 uang dan buang2 kesempatan untuk bisa menjelajah destinasi2 wisata yang luar biasa di negara tujuan kita, kan?

Sebenarnya, itu juga yang aku pikirkan jika ke luar negerinya memang untuk traveling. Tetapi berkali2 aku ke Singapore tahun 2022 dan awal 2023 ini, bukan hanya traveling tetapi untuk survey, research dan pengamatan tentang berbagai hal tentang perkotaan terutama tentang aksesibilitas dan fasilitas untuk disabilitas dan priorotas.

Tetapi, blusukannya pasti terarah, apalagi jika blusukan ke aera2 yang memang baru seperti Punggol dan Sengkang, area kota baru untuk kehidupan cluster2 apartemen bagi warga Singapore.

Atau tempat2 unik wisata tetapi blusukan bukan ke tempat wisatanya, tetapi masuk ke gank2 kecil untuk menemukan "sesuatu" yang menarik bagi survey, research dan pengamatanku.

Dan, kalau aku tidak mengenal mas Kardy Chiu sebagai "malaikat penolongku" selama aku di Singapore puluhan kali, aku pun tidak akan berpikir naik MRT ke pelosok yang pasti hanya sekedar daerah permukiman lama yang tidak terlalu menarik.

Bedok? 

Duh, nama Bedok memang sudah pernah aku dengar, tetapi itu adalah daerah permukiman lama yang tidak akan kukunjungi, walau aku blusukan untuk survey, research dan pengamatan. Tetapi, karena mas Kardy Chiu adalah seseorang yang bekerja di sebuah Perusahaan besar di Singapore sebagai salah satu ahli IT disana, dan ada sebuah Perusahaan client nya di Bedok, suatu saat aku diajak ke Bedok .....

Dengan senang hati, pastinya!

Aku akan sangat senang dan beruntung jika aku bisa survey, research dan pengamatanku di Bedok, karena kalua tidak ada dia, kapan lagi aku ke Bedok?

Dan, hari itu suatu saat aku sedang di Singapore, mas Kardy Chiu menjemputku dari hotelku di Joo Chiat dan kami langsung ke Stasiun MRT Paya Lebar untuk menuju ke Bedok, sekitar 30 menit kesana, karena Joo Chiat sendiri sudah berada di downtown Singapore.

Dan seperti biasa, di dalam MRT pun aku mulai pengamatanku ke luar jendela dan memfoto2 yang aku piker menarik untuk menjadi sebuah pengamatan. Jika naik MRT dengan mas Kardy Chiu, kadang dia tertidur pulas karena aku tahu beban pekerjaanya serta olahraganya sangat berat sehingga MRT adalah salah satu tempat tidurnya, dan jika demikian kami tidak mengobrol. Aku hanya mengamati lingkungan saja.

Tetapi, jika dia sedang fresh, kami pasti mengobrol dan aku banyak bertanya tentang apapun yang aku ingin tahu tentang Singapore dan kucatat untuk tulisan2ku. Dan, karena hari itu masih cukup pagi sekitar jam 11.00, mas Kardy Chiu tidak tertidur dan kami sedikit mengobrol dengan suasana kereta cukup padat, walau di weekend (di hari Sabtu).

Setelah tiba di Stasiun MRT Bedok, kami keluar dari stasiun dan mas Kardy bilang, dia akan bekerja lembur di Perusahaan client nya, sebuah perusahaan manufacturing di Bedok selama 1 atau 2 jam, dan aku dipersilahkan untuk berjalan2 sendiri, setelah di kereta dia memberikan tempat2 yang bisa aku kunjungi selama menunggu dia bekerja.

Dan, jika dia sudah selesai, dia akan menyusulku dimanapun aku berada di Bedok, asal aku memberi "share-loc" tempat aku berada. Aku setuju, dan aku excited .....

***

Bedok adalah kawasan perencanaan dan kota pemukiman yang terletak di wilayah geografis Tanah Merah di sepanjang pantai tenggara Wilayah Timur Singapura. Bedok dibatasi oleh lima wilayah perencanaan lainnya: Paya Lebar di utara, Hougang di barat laut, Tampines di timur laut dan timur, Geylang di barat, dan Marine Parade di barat daya. Negara ini juga berbatasan laut dengan Selat Singapura di selatan dan tenggara. Wikipedia.

Seperti yang aku katakan diatas, ternyata Paya Lebar memang merupakan salah satu perbatasan perencanaan permukiman Bedok, Dimana Stasiun MRT Paya Lebar adalah tempat aku pulang pergi dari hotelku di Joo Chiat, sekitar 15 menit berjalan kaki atau 10 menit dengan kursi roda ajaibku!

Ternyata yang aku duga, setelah aku membaca berbagai referensi tentang Bedok, area ini memiliki Sejarah yang cukup kaya dengan adanya permukian2 warga local saat itu sejak abad ke-14, Dimana ternyata juga Bedok merupakan desa nelayan dan pusat pertanian Singapore.

Setelah lebih modern, Bedok menjadi daerah permukiman dan daerah komersial yang cukup ramai, yang saat ini terkenal dengan komunitasnya yang dinamis dan beragam, dengan perpaduan pilihan perumahan pemerintah dan swasta, pusat perbelanjaan, taman2 kota, dan kuliner yang berkembang.

Selain pengembangan komersialnya, Bedok juga memiliki beberapa ruang hijau dan taman, termasuk Bedok Reservoir Park dan East Coast Park, yang memberikan banyak kesempatan bagi penghuninya untuk berekreasi dan bersantai. Daerah ini juga terhubung dengan baik ke seluruh kota, dengan sejumlah pilihan transportasi, termasuk stasiun MRT, route bus, dan jalan tol utama, menjadikannya lokasi yang mudah diakses dan nyaman bagi penduduk dan pengunjung.

Aku berjalan dengan kursi roda ajaibku dengan santai, dan sering berhenti untuk membuat vlog dan video serta memotret tentang lingkungan ini, yang ternyata sangat menarik! Benar2 menarik, ketika aku menyusuri jakan utama Bedok menuju East Coast Park, diujung pulau Singapore sebelah Tenggara.

Benar2 menarik untukku ketika aku berbelok ke sebuah taman kota lingkungan, yang ternyata bukan hanya taman kota lingkungan saja, tetapi sebuah daerah community center, dengan sebuah pasar besar diantara cluster2 tower apartemen bertinggal belasan lantai.

Dari yang aku baca, di Bedok terdapat 58.000 tower apartemen yang dibangun oleh pemerintah, dengan kelas menengah, walau ada beberapa yang aku ilhat adalah kelas lebih rendah bahkan ada yang kelas lebih tinggi, terlihat dari desain dan lingkungannya.

Berkeliling Bedok hari itu, aku bisa "menangkap", bahkan area Bedok ini lebih banyak terlihat taman2 kota lingkungan, Dimana taman kota besarnya adalah Bedok Reservoir Park dan East Coast Park, serta landscape2 khusus. Seperti sebuah taman yang menjulang tinggi dan untuk kesana selain dengan mobil lewat belakang, aku bisa kesana dengan ramp yang berputar2 sampai titik tertinggi.

Menarik sekali!

Setelah artikel ini, aku akan menuliskan beberapa titik menarik tentang Bedok yang mungkin tidak ada di area2 lainnya di Singapore ......

318211781-10228313994096440-1740647693453594990-n-65c19d2a12d50f471871c6e2.jpg
318211781-10228313994096440-1740647693453594990-n-65c19d2a12d50f471871c6e2.jpg

                                                                                                        Dokumentasi www.googlemap.com

Perjalananku di Bedok sekita 6.46 km, sebagian sendirian sambil menunggu mas Kardy Chiu bekerja dan sebagian juga denagn dia, sampai kami keluar dari Bedok menuju destinasi berikutnya .....

 

Ada beberapa titik di Bedok yang aku akan tuliskan dati hasil survey dan pengamatanku tentang bagaimana Bedok ternyata mampu menjawab pertanyaan2ku tentang aksesibilitas dan fasilitas2 bagi warga disabiiltas dan prioritas (lansia).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun