Sehingga aku memberanikan diri untuk meminta ijin 2 minggu tambahan untuk tidak masuk sekolah, sebelum libur Natal dan Tahun Baru, dan 2 minggu tambahan juga untuk tidak masuk sekolah setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Sehingga, aku tidak bisa berkelit lagi dengan semua alasan, untuk anak2ku harus masuk sekolah ......
Tetapi, anak2ku pun memang harus menyelesaikan kegiatannya yang sudah dirancang jauh2 hari sebelumnya, untuk ke Las Vegas dan Lo Angeles, baru terbang pulang ke Jakarta. Dan, genaplah 6 minggu rencana liburan bersama keluarga besarku .....
Pagi itu, di hari keempat aku terserang stroke,
Tubuhku terasa lunglai, setelah aku tidak bisa tidur dengan baik. Sebenar2 bangun, sebentar2 nangis. Aku terpuruk, bukan karena keberadaanku yang nyaris tidak bisa bergerak setelah terserang stroke 4 hari lalu saat itu,
Tetapi aku terpuruk karena aku merasa tidak akan bisa bertemu lagi dengan anak2ku. Dan, itu benar2 membuat aku terpuruk, sangat!
Pikiranku melayang2 penuh, tidak tahu haru berpikir apa. Kepalaku, atau lebih tepatnya, otakku, semakin berdenyut!
Aku sudah sedikit mempelajari otakku yang sudah cacat karena pecahnya pembuluh darah di otak kiriku dan merendam sekitar 20%, otak kiriku.
Bahwa, jika aku sedih atau kepuruk, otakku mulai berdenyut, dan semakin berdenyut jika aku semakin sedih, apalagi terpuruk.
Seperti saat itu,
Dari semalam, aku benar2 terpuruk berat, setelah aku berpamitan dengan anak2ku yang hari ini akan pergi ke Las Vegas, lalu ke Los Angeles dan kemudian langsung ke Jakarta.