Sesaat, agak lama, suara2 sama sekali tidak terdengar di seberang telpon, sampai pada akhirnya, pak Halim dan bergantiang dengan pak Trihatma, menjawab sapaan dan cerita bapakku,
Mereka bergantian berbicara denganku, walau mereka tahu dari bapak, aku tidak menjawab,
"Christie, mengapa kamu mau dan harus resign? Kamu tidak harus resign, koq. Kami sayang kepadamu. Kami mau membantumu. Jadi kamu tidak perlu resign".
"Kamu tidak harus resign. Kamu sembuhkan diriku saja dulu. Tidak apa, kamu berbulan2 tidak mauk kerja, atau sampai kapanpun kamu bisa bekerja kembali, kami akan menerimamu"
"Kamu bebas untuk kembali bekerja lagi, kapanpun! Ok? Kami di Jakarta, akan berdoa utukmu, dan kami akan memberitahukan untuk semua tim, keadaanmu disana, dan mendoakankamu ...."
Aku terpengarah.
Begitu juga bapak. Kami saling terpengarah.
Tuhan berada diantara kami, di antara 2 benua, Amerika dan Asia, dinatara 2 kota, San Francisco dan Jakarta, dengan selisih waktu 14 jam.
Tuhan ada disana!
Ya! Tuhan benar2 ada disana!
Tuhan ada dimana aku, atau kami, membutuhkan bantuan! Bukan hanya bantuan fisik atau moril saja, tetapi juga bantuan kesempatan!