By Christie Damayanti
Identitas Universitas Chukyo dengan lengkung2annya serta harmoni dan keberlanjutan dari taman hijau yang cukup luas di kampus tersebut .....
Seketika kami bertemu, saling bersalaman dan Prof Pitoyo ramah menyapaku sambil tersenyum, aku merasa bisa bersahabat denan beliau. Beliau banyak bertanya tentang perjalananku dari Tokyo ke Nagoya dan dari Stasiun Nagoya ke Stasiun Yagoto, dan kujawab sambil banyak bercanda.
Beliau mengajakku masuk ke Universitas Chukyo, lewat lobby utama menujut laboratorium beliau, tempat beliau bekerja. Berjalan sambil mengobrol perlahan, beliau berhenti I sebuah minimart di dalam kampus untuk membeli cemilan dan minuman untuk menemani kami mengobrol.
Kampus Universitas Chukyo, perlahan aku amati dan tidak jauh denan kampus2 universitas lainnya dimanapun. Tempat yang nyaman untuk para mahasiswa belajar. Sepi dan sunyi tanpa banyak terdengar suara mobil. Apalagi, saat itu mahasiswa2 sedang libur musim panas.
Musim semi dalam belasan derajat Celcius, cukup membuat tubuhku merapat dengan jaket angin, jaket yang tidak tebal denan bahan tipis. Dengan tidak adanya mahasiswa, membuat suhu udara sedikit dingin.
Kampus ini cukup besar, denagn taman2 di beberapa titik dari lobby utama menuju laboratoriun Prof Pitoyo. Suasana Jepang, kental terasa, dengan konsep bangunan yang aku rasakan. Jepang modern, tetap8i masih ada "rasa" Jepang nya.
***
Universitas Chukyo, yang terletak di Nagoya, Jepang, memiliki sejarah yang kaya dan program akademik yang beragam. Salah satu aspek yang menarik dari universitas ini adalah eksplorasi modernisme arsitektur dan perumahan pada tahun 1930-an.
Universitas Chukyo, yang terletak di Nagoya, Jepang, merupakan pusat eksplorasi arsitektur dan kegiatan akademis.
Harmoni Kontekstual