Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Distrik Yagoto dengan Universitas Chukyo serta "Kota Kuburan"nya

2 Desember 2023   13:22 Diperbarui: 2 Desember 2023   13:38 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Sejauh mata memandang, semua kuburan. Yagoto memang dikenal sebagai pemakanan umum terbesar di Nagoya. Ini foto aku ambil dari Universitas Chukyo, setelah aku bertemu dengan Profesor Pitoyo Hartono .....

Nah, pertanyaanku tentang kuburan memang belum terjawab dengan puas, tetapi ternyata memang Yagoto merupakan "kota kuburan" yang merupakan kuburan terbesar di Nagoya! Ya! Aku melihat denagn jelas, sepanjang mata memandang, semuanya adalah kuburan, dan tidak terlihat "mengerikan" .....

20230320-123035-656acc84de948f31152eabc2.jpg
20230320-123035-656acc84de948f31152eabc2.jpg

Dokumentasi pribadi - Kuburan2 di Yagoto meluber sampai di jalan utama. Bersih, rapih dan terlihat mewah dengan beton2 tinggi, khas kuburan Jepang .....

Dokumentasi pribadi - Sejauh mata memandang, semua kuburan. Yagoto memang dikenal sebagai pemakanan umum terbesar di Nagoya. Ini foto aku ambil dari Universitas Chukyo, setelah aku bertemu dengan Profesor Pitoyo Hartono .....
Dokumentasi pribadi - Sejauh mata memandang, semua kuburan. Yagoto memang dikenal sebagai pemakanan umum terbesar di Nagoya. Ini foto aku ambil dari Universitas Chukyo, setelah aku bertemu dengan Profesor Pitoyo Hartono .....

 

Pemakaman Yagoto  adalah merupakan pemakaman terbesar di Nagoya, Jepang bagian tengah. Terletak di lingkungan Yagoto. Pemakaman ini, yang didirikan pada tahun 1915 pada era Taish,bersifat sipil dalam arti bahwa setiap penduduk Nagoya, apapun orientasi agamanya, dapat mengajukan permohonan untuk mendapat tempat di sana.

Jenazah orang yang meninggal dapat dikremasi di krematorium kuburan dan abunya dikuburkan di makam. Sebagian besar makam tersebut merupakan makam keluarga.

Aku sempatkan berkeliling tidak terlalu jauh dalam lingkaran pemakaman disana. Saat itu adalah hari kerja dan suasananya cukup sepi. Baru sekitar jam 10.00 pagi, dengan matahari bersinar cerah serta langit biru cerah diatas sana.

Tidak, aku tidak takut. Tetapi, sepi yang membuat aku "takit". Semakin kedalam, semakin tidak ada suara2 yang dari pintu masuk, masih ada suara2 orang berjalan, sepeda atau suara2 mobil. Tetapi, setelah masuk ke dalam semakin jauh, sungguh suara2 itu hanya tinggal sedikit desiran angin saja dan mataku hanya melihat kuburan2 beton tinggi saja .....

Aku memutuskan kembali ke jalan utama Yagoto, karena bisa saja aku tersesat di lingkarang kuburan tersebut, dan tidak bisa keluar. Tidak ada orang yang kulihat, jadi aku memturukan kembali ke jalan utama.

Cerita tentang Yagoto "kota kuburan", akan kubahas setelah artikel ini ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun