Sedang digarap buku tentang Bali, 2 buku tentang Singapore (lagi) serta 10 buku tentang Erops
4 benua sudah aku jelajahi, sejak masih kecil sampai sekarang. Sejak aku sehat, sampai saat aku cacat karena stroke dengan kursi roda ajaibku.
Keliling dunia, bukan 1x saja per-negara. Amerika sudah kujelajahi lebih dari 10x. Eropa lebih dari 5x, Australia justru aku pernah kuliah di Perth selama 2 tahun. Jepang, 3x setahun sebelum pandemi, aku jelajahi karena anakku tinggal di Tokyo
Dana darimana?
Sudah kubilang, aku nabung keras untuk ini, dan terus menabung untuk petualangan2 ku berikutnya. Turkey, Canada dan beberapa negara di Scandinavia dan Eropa Timur.
Belum lagi mimpiku menjelajah dan menulis ttg disabilitas di 4 benua. Sebuah mimpi besar untukku, dengan cacatku lumpuh 1/2 tubuh kanan, sendirian ......
Bagaimana dengan prioritas?
Semua orang punya prioritas hidup. Ketika bapakku dan aku punya prioritas untuk mengasah ilmu dan pengalaman keliling dunia, tabungan kita pun diprioritaskan pergi ke luar negeri, setiap saat
Tentu saja, prioritas ini setelah prioritas2 sebelumnya dahulu, seperti membeli rumah, mobil dan sekolah anak2.
Tabunganku pun, kupakai mengajak anak2 keliling dunia, supaya mereka bisa "melihat dunia" dan ingin mengulanginya lagi, dengan keluarga mereka. Dan, tentunya mereka sudah mengasah pengalaman batinnya tentang bagaimana hidup bisa terus berbahagia ......
Ketika semua sudah terjadi, prioritasku adalah mengasah ilmu dan pengalaman, bukan hedonis, membeli barang2 branded dan mewah ......