By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi - Jus buah yang aku beli dan tidak bisa membukanya, dengan diameter tutup 5 cm
Selama di Penang, memang Sebagian warga local disana tidak terlalu peduli denan keberadaanku Ketika aku membutuhkan bantuan. Tetapi, jika aku bisa melakukan sendiri, aku pun tidak peduli dengan mereka.
Jika di Jepang, mulutku pasti tersungging senyum manis untuk mereka, karena mereka sangat manis dan selalu mempersilahkan aku untuk lebih dahulu di depan mereka.
Bahkan, jika aku di stasiun MRT atau di terminal bus, petugas2 nya selalu membantuku untuk membawakan ramp mobile atau pun setelah keluar dari kereta, mereka selalu berjalan di depanku untuk "menyingkirkan" orang2 yang lalu Lalang di drpanku, untuk aku bisa berjalan melenggang .....
Tidak di Singapore, apalagi di Penang!
Singapore, sebagian orang masih peduli untuk mempersilahkan aku dahulu dari mereka, kecuali justru orang2 tua mereka yang (kata mas Kardy) merasa "harus dihormati), tetapi Sebagian lagi mereka masih cuek bebek dengan keberadaanku, dan sering mengabaikan aku sebagai disabilitas. Ya, tidak apa2 sih ....
Bahkan, beberapa petugas public "berani" mengomeli aku, Ketika aku dianggap terlalu lambat menekan tombol khusus untuk turun bus atau mengomeli karena kursi roda ajaibku terlalu berat sehingga mereka kewalahan, padahal kulihat tubuhnya tinggi kekar .....
Nah,
Ini cerita yang sangat membuat aku meradang yang perlahan menjadi lebih kepada"kasihan", betapa mereka harus belajar untuk bisa membantu dan menghormati sesama .....