By Christie Damayanti
 Aku penyuka kue bulan, sejak aku menikah dengan mantan, sebagai seorang keturunan China. Aku banyak bergaul dewngan keluarga mantan dan sejak sekolah pun aku bersekolah dan kuliah di sekolah2 dan universitas yang mayoritas nya adalah keturunan Chinese.
Kue Bulan yang aku tahu selama ini, adalah sebuah kue dengan berbagai rasa, terutama yang in adalah bunga lotus dan telur asin. Dan, jika musim kue bulan berjalan, aku pasti berburu kue bulan denga isi bunga lotus dan telur asin.
Di Jakarta, kue bulan hanya ada 2 jenis, yang aku tahu karena aku tidak di dunia itu. Yang berwarna coklat kegosong2an dan diatasnya di ukir di kue, berbagai desain atau tulisan2 aksara Chinese.
Ada lagi, kue bula yang lebih memasyarakat yaitu kue bulan berbentuk lingkaran pipih dengan warna putih, yang diatasnya semu2 gosong, itu yang enak! Isinya berbagai rasa seperti coklat, durian, kacang atau keju.
Nah, 2 jenis kue bulan inilah yang sering aku temui di Jakarta. Hargana relative masih ok. Yang putih pipih sekitar 20.000 sampai 30,000 saja. Yang coklat, antara 35.000 sampai ratusan ribu, tergantung local atau yang di datangkan dari berbagai negara.
Aku baru tahu, ada lebih banyak lagi kue bulan yang ada, setelah aku berlibur ke Penang ke tempat sahabatku Leong Khong Ming. Dan, aku kesana di bulah Agustus dimana memang mulai musim gugur dengan Festival2 Kue Bulan nya .....
Untukku sendiri, aku lebih memilih kue bulan yang coklat, apalagi jika ada isi bunga Lotus dan telor asin. Tapi, semua kue bulan yang coklat, aku suka. Kue bulan yang putih dan pipih, aku tidak suka karena kuilt rotinya agak keras dan rasa manisnya, terlalu manis.