By Christie Damayanti
Komtar, berada di ketinggian sekitar 200 meter lantai 68, dengan hamparan kota ibukota George Town, Pulu Pinang ....
Aku, selfie di SkyWalk Aku harus naik lift lagi, untuk sampai ke roof-top lantai 68 Komtar Building, untuk bisa melihat ibukota George Town secara keseluruan dan Penang pada umumnya, di Pulang Pinang. Akan hanya terlihat Jembatan Pulau Pinang, untuk menuju Penang daratan.
Begitu aku sampai ke lantai 68 dalam sebuah lift yang hanya bisa untuk aku di atas kursi roda saja, aku disambut oleh petugas2 diatas, dan langsung masuk ke sebuah restoran mewah, sebelum aku diantar keluar melewati pintu kaca, yang kecil dan punya border lebih dari 10 cm, yang membuat aku harus dibantu untuk melewati border itu, karena kursi rod ajaibku tidak mampu melewatinya .....
Latar eksterior Komtar setelah aku keluar dari restoran mewah itu, kesan yang terdalam adalah WOW!! Sebuah latar plaza dengan penutup lantai kayu, luas dan berpuntar di sekeliling sisi2 gedung, dengan desain ala Bali atau Hawaii.
Dengan pohon kelapa buatan, dengan meja kursi berpayung dan bercadar, dan dengan alunan music tradisional, memang aku sedikit terbius, membayangkan Bali ku tercinta, tetapi mendapatkan inspirasi baru, tentang sebuah kecintaan Malaysia tentang Negara bagian Penang dan ibukota George town nya.
Suasana yang cozy, membiusku seakan aku tidak ingin turun menjajagi kakiku di bumi lagi ....
 Setelah aku merasakan "masuk ke sarang singa", karena perjalananku dari lobby utama Komtar sampai lantai 65 dan lantai 68 tadi, ternyat aku baru tahu bahwa mmang pada awanya gedung /komtar ini adalah gedung yang pernah tidak berpenghuni, entah mengapa, dan menghilangkan komsep Komtar sebagai bangunan tertinggi di Penang menjadi terbengkalai.
"Pantesan saja, aku merasa Susana yang tidak nyaman ketika aku mengikuti perjalanan dari lobby utama di Komtar dengan berbagai masalah serta "kegelapan" yang ada disana. Sasana yang tidak nyaman sama sekali, seperti aku "masuk ke kandang singa!"
Bahkan, ketika gedung Komtar sedang dibangun, masyarakat umum tidak terkesan tentang bangunan baru ini dan justru menutup usaha mereka di area Komtar. Karena ternyata juga pemeliharaan komtar sendiri itu sangat buruk dengan tata letak interiornya yang membingungkan dan banyak sudut yang gelap enuh dengan sampah.