By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi
Toilet disabilitas Singapore yang cukup nyaman digunakan sebagai end-user seperti aku ... Grab-bar yang bisa dibuka, bin atau tempat sampah dekat dengan closet dan wastafel, flush di dinding (walau di dinding belakang)dan ketinggian posisi cermin yang bisa end-user pakaai sebagai pemakai kursi roda .....
Sementara di jepang, flush selalu di dinding samping supaya memudahkan end-user tidak haris memutar tubuhnya yang kaku, karena cacatnya .....
***
Seperti yang aku katakan di beberapa artikelku tentang konsep mendesain untuk disabilitas dan kaum prioritas, bisa sajs setiap Negara berbeda. Jika Jepang dan sebagian besar negara2 di dunia mendesain yang sama, belum tentu negara2 yang lain, mendesain sama juga, termasuk Singapore.
Singapore mempunyai SOP dan desain2 untuk fasilitas disabiliras dan prioritas atau lansia, sedikit berbeda dengan sebagian negara2 lainnya.
Seperti misalnya, Singapore tidak mendesain "jalur pemandu" untutk disabilitas netra di ruang public eksterior, karena trotoar atau pedestriannya punya standard yang sama, yaitu 150 cm sampai 180 cm. Dan, kaum disabilitas netra punya standard tongkat putih yang sama, untuk menjangkau sisi kanan dan kiri pedestrian.
Begitu juga, Singapore mempunyai standard "jalur pemandu" yang berbeda dengan sebagian besar negaa2 yang lain, yaitu berwarna gelap (yang lainnya sebagian besar berwarna kuning cerah), tetapi itu sudah diperhitungkan dengan materialnya, yaitu lempeng logam glossy, yang akan "menyala" jika terkena sinar apapun ......
Nah,Â