Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofis Undakan di Pura dan Rumah Tradisional Bali, Berdampak bagi Lansia dan Disabilitas

5 Juli 2022   17:47 Diperbarui: 5 Juli 2022   17:54 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu rumah Bali tradisional, tetapi sudah memasuki unsur2 modern dengan membangun Angkul-Angkul atau Kori yang tanpa undak2an (hanya sedikit perbedaan ketinggiannya sekitar5 cm saja), walau bukaannya masih terbialng sempit (sekitar 60 cm saja).

Entah apa yang dipikirkan oleh si desainer, karena masih sebagai rumah tradisional Bali dengan semua konsep dan filosofisnya, tetapi Angkul-Angkul atau Kori nya, sudah tanpa udak2an. Mungkin mereka memounyai kendaraan motor untuk disimpan disana?

                                                                                               

pura-dekoruma1-62c416760d82306739735ff4.jpg
pura-dekoruma1-62c416760d82306739735ff4.jpg

Dokumentasi www.dekoruma.com

Jika kita lihat foto diatas in, sebuah komleks rumah dengan banyak bangunan yang berfungsi berbeda, dan semua bangunan dengan undak2an tinggi tanpa railing untuk berpegangan! Kupikir, ini hanya bisa untuk keluarga muda yang masih sehat dan kuat! Bahkan, untuk naik ke bangunan itu pun, tangganya sangat terjal tanpa pegangan, akan sangat gamang untuk menaikinya .....

                                                                                                       

***

Permasalahan antara kebutuhan hdup antar warga Bali, memang sangat krusial, berhubungan dengan keterbatasan fisik dan psikis mereka. Warga yang sehat, tentu saja tidak bermasaah dengan berbagai filosofis mereka, tetapi tidak untuk mereka yang punya keterbatasan fisik mereka.

Menurutku, mereka harus sering berdiskusi dan beradaptasi untuk memberikan ruang khusus bagi masing2 dari mereka. Rumah2 tradisional Bali yang penuh dengan filosofis ini, bisa diadaptasikan dengan rumah2 Bali yang lebih modern, yang tidak semua filosfis mereka di tinggalkan.

Desainer atau arsitek pun, bisa membuat riset untuk semuanya, tanpa ada yang tercederai. Ini memang membutuhkan waktu cukup lama, untuk membuat midset masing2 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun