By Christie Damayanti
Bali sebagai Pulau Dewata bisa membawa warga disabilitas untuk memblow-up dirinya sebagai insan2 ber-seni budaya khas Bali,Â
Sebenarnya,Sehingga bisa meningkatkan awareness atau tingkat kepedulian lingkungan bahkan pemerintah untuk mulai membangun fasilitas2 bagi warga disabilitas di Bali, termasuk untuk wisatawan2 disabilitas yang datang ke Bali, termasuk untukku .....                                                Â
***
Di Indonesia bahkan di seluruh dunia, sebagian besar berita tenang disabilitas itu hanya sekedar menerima bantuan saja. Seakan2 disabilitas tidak mampu melakukan apapun. Dan hanya bisa menerima bantuan.tanpa berbuat apa2.
Disabilitas itu selalu di mana2, hanya menjadi obyek. Obyek penerima bantuan. Obyrk charity. Obyek rasa kasihan. Dan belum ada atau sedikit sekali meliht dsabilitas itu mampu dan berdaya. Karena, disabilitas memang cacat, tetapi mereka bisa melakukan apap7n yang dilakukan orang lain, dengan cara yang berbeda!
Ketika aku mencari tentang disabilitas2 di Bali, karena aku sangat penasaran "apa dan bagaimana disabilitas di Bali", ternyat aku hanya melihat berita2 tetang itu dimana disabilitas Bali hanya sebagai obyek.
Sebut saja yang ada di foto dibawah ini,
Disabilitas merupakan konsep yang berkembang, pastinya. Dari mulai tentang masalah medis dan kedokteran, lalu sampai epada masalah2 sosial, karena disabilitas CENDERUNG menjadi miskin karena mereka masih berpikir untuk hanya "menengadahkan tangannya saja", ketimbang mencari peerjaan walau terbatas.
Dari masalah2 sosial, disabilitas berkembang menjadi tersantun. Dari menerima santunan2 sampai ke charity2 di berbagai kalayak, dimana akhirnya masyarakat jenuh dengan charity karena pada dasarnya banyak carity2 i8tu tidak sampai ke tangan yang berhak menerimanya.