Mobil taxi online yang memaksa kursi roda ajaibku masuk bagasi, yang sudah dipenuhi oleh barang2 pribadi si driver ......
Â
"Berteman" dengan taxi online karena aku adalah salah satu pelanggan taxi online sejak tahun 2017 sampai sekarang, setelah supir pribadiku meninggal, bukan hanya cerita yang seru, unik dan menyenangkan saja.
Banyak cerita2 yang mengharu biru suasana hatiku, tetapi justru juga yang menginspirasiku bahwa kehidupan manusia itu memang angat beragam. Cerita2 yang mengharu biru itu justru memberikan doronfan dalam hatiku untuk ikut terlibat dalam memberikan bantuan.
Bagaimana dengan driver axi online perempuan?
Itu ada cerutanya tersendiri, karena ada dilemma dalam hatiku. Bahwa, driver taxi online perempuan, sebenarnyat adalah yang jauh lebih tangguh dibandingkan rekannya driver laki2, tetapi imbasnya juga tidak main2, seperti yang aku juga suah tuliskan di beberapa artikel2ku.
Selain cerita2 yang sudah aku tuliskan di banyak artikel2ku tentang driver taxi online, ada juga beberapa masalah2 dari kecil sampai masalah besar, yang memberikan reaksi kemarahan karena masalahku semuanya adalah tentang DISKRIMINASI!
Diskriminasi yang aku tuliskan ini, tentang keterbatasanku sebagai salah satu kaum disabilitas dunia, karena serangn stroke dan berdampak tubuh kananku lumpuh. Walau aku tetap bisa berjalan dn tetap bekerj dan berkarya, aku lebih memilih memakai kursi roda elektrikku, yang kusebut "kursi roda ajaibku".
Itu untuk menghindari resiko jatuh karena bagi pasca stroke, jatuh adalah fatal. Dan, menghindari aku kurang mandiri, karena aku tidak bisa berjalan dan berdri lama, sehingga bagaimana aku bisa berbelanja? Membawa tas tanganku saja, aku sudah kesusahan, bagaimana membawaw barang2 belanjaan?
Selain itu, aku ingin mengatakan bahwa sebuah kursi roda itu bukan sekedar alat bantu bagi disabilitas atau lansia saja, tetapi bisa menjadi semuah "gaya hidup", supaya meminimalkan reaksi "tidak percaya diri", bagi pemakai kursi roda.