By Christie Damayanti
Namanya, mas Iskandar. Aku mengenalnya sekitar tahun 2017, jauh dengan aku mengenal mas Barli, yang sekarang menjadi langgananku untuk antar jemput taxi only, sejak tahun 2018.
Mas Iskandar, rumah orang tuanya di Kompleks Gudang Peluru juga, beda beberapa gang, dan dia tetap tinggal di sini, di rumah orang tuanya. Dekat sekali dengan rumahku! Tetapi, mengapa aku tidak berlangganan dengan nya?
Berlangganan, koq! Aku tetap berlangganan dengan mas Iskandar untuk mengantar dan menjemputku ke manapun, tetapi karena mobilnya kecil, sehingga susah jika aku membawa kursi roda ajaibku. Bisa dimasukkan di kursi belakang, tetapi sungguh membutuhkan effort yang luar biasa, walau mas Iskandar bertubuh besar.
Lagi pula, mas Iskandar tidak mau repot dengan aturan "ganjil genap", sehingga keran plat mobilnya ganjil, dia tidak akan mau berangkat sebelum jam 10.00 pagi, jika tanggal genap. Nah, aku kan susah ,,,,,
Tetapi, jam berapapun aku membutuhkan mas Iskandar, karena rumahnya benar2 dekat, aku akan menelpon dia untuk mengantar atau menjemputku dengan mobilnya, jkia aku tidak membawa kursi roda.
Suatu saat, aku memina mas Iskandar untuk mengantarku ke Kalibata City Apartmen, dimana sepupuku membuka warung "Sate Maranggi", buatannya. Enak sekali. Waktu itu,aku diundang utuk makan berama disana, dan aku memangggil mas Iskandar untuk mengantarku kesana.
Waktu pulang pun, aku meminta mas /iskandar untuk mengantarku pulang ke rumahku. Dimana sepupu ku juga ikut pulang. Dan, sepupuku itu juga tinggal di Kompleks Gudang Peluru, sama denganku dan juga sama dengan rumah mas Iskandar.
Jadilah, mas Iskandar juga langganan sepupuku, karena beliau malas bawa mobil, padahal mobilnya seabreg, hhihihi .....
***
Suaru saat, mas Iskandar bercerita ketika dia mengantarku pulang dari kantor di Tanjung Duren. Dia ditelpon sepupuku, untuk mengantar anak sepupuku ke Bandar, untuk kembali ke Jambi. Ponakan sepupuku ini, sedang bertugas sebagai auditor di Jambi.