Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Namsan Seoul Tower, "Bukit Cinta" dengan Jutaan Gemboknya serta Museum Teddy Bear

26 September 2021   20:27 Diperbarui: 26 September 2021   21:09 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dengan beruang2 besar di Museum Teddy Bear (Dokumentasi Pribadi)

Setelah turun dari kereta gantung, di kaki Gunung Namsan, kami mendaki lagi, tidak jauh menuju area rekreasi untuk makan malam.

Masih ada tempat yang menarik di area rekreasi di Namsan Park selain rekreasi kuliner. Yaitu "bukit cinta" dan toko2 souvenir, dengan Museum Teddy Bear, yang menjual boneka2 beruang besar!

Wuuihhh .....

Hari ini, aku dimanjakan oleh wisata Seoul dan dimanjakan oleh sahabat2ku .....

Kami kembali lagi di dasar N Seoul Tower, untuk menikmati sore dan malam hari saat itu, setelah kami puas berkeliling di Seoul Kota Tua.

Kami di kaki N Soul Tower, dengan Wenah dan Xixa (Dokumentasi Pribadi)
Kami di kaki N Soul Tower, dengan Wenah dan Xixa (Dokumentasi Pribadi)

Di Gunung Namsan Seoul, ribuan gembok cinta terlihat tergantung di pagar di sekitar lantai dasar N (Namsan) Seoul Tower.

Gembok cinta adalah kebiasaan di beberapa budaya di mana burung cinta akan mengunci gembok mereka di tempat umum dan membuang kunci untuk melambangkan bahwa cinta mereka akan terkunci selamanya.

Praktek ini -- yang diduga berasal dari China -- cukup populer di Asia Timur dan beberapa negara Eropa. Secara teknis para pecinta dapat meninggalkan kunci mereka di mana pun mereka inginkan.

www.maksinwee.com
www.maksinwee.com

Bukit Cinta dengan jutaan gembok yang dipasang oleh jutsn kekasih, yang "termakan" legenda tentang percintaan .....

 

"Locks of Love" di Bukit Cinta adalah kumpulan kunci yang telah digantung dan dikunci pada dinding di sebelah  Seoul Tower. Mereka melambangkan cinta tak berujung antara mereka yang menggantung mereka.

Ada legenda bahwa jika sepasang kekasih membuat keinginan di puncak Gunung Namsan, maka itu akan menjadi kenyataan. Ini memang legenda, dan di beberapa Negara juga ada legenda seperti ini, termasuk di Jakarta, lho!

Jakarta ada di dermaga Ancol Timur, sejalan dengan restoran disana. Dan, aku juga pernah melihat ini di Verona, Italia, tempat legenda Romeo dan Juliet berakar.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sampai kaki gunung, hari sudah gelap, kami langsung ke area "Bukit Cinta", penuh dengan kumpulan gembok2 cinta, bahkan mungkin sudah berjuta2 gembok.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Jutaan gembok dari wisatawan2 dunia yang datang, membawa sendiri gembok cintanya, atau membeli gebok2 cantik di toko2 souvenir sekitar itu saling menggembok di gantugan2 oleh pasangan2 kekasih dan berciuman.

 

Waaaaaa ......, kai semua adalah jomblo2 yang tidak punya pasangan, sehingga ketika mereka menggembok di tempat2 yang sudh disediakan dan mereka saling memeluk bahkan berciuman, astagaaaaa ......

Sebagai hadiah untuk mencapai puncak Namsan Park, kita bisa melihat N (Namsan) Seoul Tower. Itu ditampilkan dalam drama TV Korea yang terkenal, My Love from the Star dan merupakan salah satu atraksi paling terkenal di Seoul.

Sayangnya, saat itu kami disana sudah gelap, sehingga tidak tampak pemandangan kota Seoul dari atas, yang pastinya sangat indah.

Tidak apa, masih da sisa awktu kami untuk sekedar makan santai. Dan, sedikit bersenang2, berjalan2 di shopping street toko2 souvenir dan Museum Teddy Bear, dengan boneka berung besar2, yang aku ingin melihatnya!

Wenah dan Xixa tahu, bahwa aku suka dengan boneka. Walau aku ini adalah seorang preman proyek, yang gahar dan berangasan (hihihi .....), tetapi aku suka sekali dengan yang namanya boneka!

Aku dengan latar belakang Museum Tedy Bear (Dokumentasi Pribadi)
Aku dengan latar belakang Museum Tedy Bear (Dokumentasi Pribadi)

 Setelah menikmati pemandangan 360 derajat kota metropolitan Seoul, lewat kereta gantung dan dari Namsan Park, kami pergi ke Museum Teddy Bear yang berada di dasar menara.

Museum Teddy Bear menampilkan pameran yang mencatat sejarah Seoul dari masa lalu hingga sekarang melalui penggunaan boneka beruang.

Ini adalah cara yang lucu dan inovatif bagi pengunjung untuk melihat bagaimana Seoul telah berubah dan berkembang dari waktu ke waktu baik sebagai ibu kota Korea maupun sebagai kota internasional.

Beruang teddy berpose dalam adegan yang menciptakan kembali peristiwa bersejarah serta berbagai aspek kehidupan Seoul.

Museum ini memiliki dua galeri.

Yang pertama disebut Pusat Sejarah Seoul, menggambarkan sejarah Seoul yang dihormati sebagai ibu kota mulai dari Dinasti Joseon (yang pada waktu itu disebut Hanyang) hingga permulaannya sebagai Seoul Republik Korea.

Galeri kedua disebut Pusat Khusus Seoul Modern, di sini boneka beruang berbulu halus menunjukkan kepada kita kehidupan modern di Seoul.

Seperti yang aku sering tulis di beberapa atikel sebelumnya tentang Seoul, bahwa Seoul dibagi dengan 2 bagian dengan jelas yang dibatas oleh Han River. Yaitu Seoul bagian utara sebagai Seoul Kota Tua dan Seul bagian selatan merupakan Seoul modern.

Dan, boneka2 beruang ini di Museum Teddy Bear, menunjukkan cerita itu, seakan beruang2 itu sebagai bangsa Korea yang membangun Seoul lama sampai Seoul modern .....

Teddy Bear Museum (Dokumentasi Pribadi)
Teddy Bear Museum (Dokumentasi Pribadi)

Cerita tentangn pembangunan Istana Gyeongbokgung, dengan beruang2 lucu seakan2 warga Korea di jaman Dinasty Joseon .....

Cerita tentang rakyat pada Dinasty Joseon, pada saat pentasbisan raja (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)
Cerita tentang rakyat pada Dinasty Joseon, pada saat pentasbisan raja (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)

Cerita beruang2 lucu membangun Seoul yang baru menuju Seoul Modern (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)
Cerita beruang2 lucu membangun Seoul yang baru menuju Seoul Modern (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)
                                                                                                                 

Cerita tentang beruang2 lucu di dunia Seoul modern, dengan kehidupan pendidikan modern (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)
Cerita tentang beruang2 lucu di dunia Seoul modern, dengan kehidupan pendidikan modern (Teddy Bear Museum/Dokumentasi Pribadi)
                                                                                                                  

Museum Teddy Bear seperti ini, benar2 sangat kreatif dan inovatif, dalam bercerita kehidupan Korea Selatan dan ibukota Seoul modern. Cerita sejarah dengan boneka2 beruang yang berbulu halus dan lucu itu, benar2 menarik minat anak2 untuk belajar sejarah!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Setelah puas berkeliling museum, kami berfoto dengan beruang2 besar, sebelum aku membeli beberapa Teddy Bear kecil yang lucu, untuk kubawa pulang ke Jakarta.

***

Saat itu, seingat aku sudah jam 9.00 malam, sehingga kami harus mencari makan sebelum kami pulang ke apartemen kami, di belakang Hotel Hyatt.

Banyak restoran dan cafe2 modern yang ada disana, dan penuh. Sehingga, akhirnya kami memutuskan untuk mencari makan diluar saja, sambil berjalan pulang ke apartemen. Dan, akhirnya, kami makan malam di sebuah restoran pizza, dalam perjalanan pulang.

Hari ini, saat itu di tahun 2009 lalu,

Aku sungguh sangat bahagia, berada di tengah2 sahabat2ku di Seoul .....

By Christie Damayanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun