***
Dalam banyak hal, banyak orang telah menempuh perjalanan panjang dalam menghapus diskriminasi disabilitas, termasuk di Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.
Namun, hingga saat ini masih terjadi diskriminasi tidak hanya melalui masalah aksesibilitas, tetapi juga diskriminasi langsung, jahil dan destruktif.
                                                        Â
Banyak orang lupa, bahwa penyandang disabilitas bukan merupakan keadaan yang dianggap "kesalahan keliarga" jika mereka lahir cacat. Mereka lupa, bahwa disabilitas bisa krena kecelakaan, sakit dan perang, atau yang lainnya.
Dimana semuanya itu, bisa saja menimpa semua orang .....
Ketika mereka ada karena perbedaan mereka, penyandang disabilitas "dikurung" di rumah, keluarga aau institusi2, yang jauh dari komunikasi dunia. Tidak ada yang bisa diajak diskusi apalagi. Hanya untuk curhat saja, mereka tdak ada yang mau mendengarkan.
Catatan :
Itu yang terjadi dengan keadaanku sebagai pelayan2 disabilitas. Mereka tidak minta apa2. Mereka hanya minta dimengerti. Bahkan, merekatidak minta dikasihani, seperti aku.
Beberapa teman disabilitas, sering curhat denanku, karena di lingkungan mereka tidak ada yang mau mendengarkan mereka. Mereka hanya butuh didengar. Aku pun hanya bisa mendengar, mungkin kita bisa diskusi.Â
Mungki, aku punj bisamemantu sejauh aku mampu. Memotivasi mereka. Mendukung mereka. Jika aku sedang ada rejeki, aku pun mengirimkan apa yang mereka butuhkan.